Prabowo Usul di Tingkat Banding, Suami Dewi Sandra itu Diberi Vonis 50 Tahun
Baca Juga: Dinilai Diatas HSPK, Program Ketahanan Pangan Desa Jati Alun-alun Diduga Jadi Ajang Korupsi
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, gregetan dengan majelis hakim PN Tipikor Jakarta yang memidana penerima dana Rp 420 miliar, dihukum ringan. Sepertinya Presiden tak rela Harvey Moeis, suami Dewi Sandra, divonis ringan. Prabowo, usul di tingkat banding, Harvey Moeis, di vonis 50 tahun.
Dalam amar putusannya, terdakwa Harvey Moeis mendapatkan vonis 6 tahun 6 bulan penjara dan sanksi denda Rp 1 miliar.
Vonis majelis hakim itu jauh lebih ringan daripada tuntutan jaksa yaitu 12 tahun penjara. Alasan majelis hakim tipikor Jakarta Pusat menjatuhkan vonis ringan kepada Harvey, karena menimbang perilaku sopan dan juga masih memiliki tanggungan keluarga.
Masyarakat pun juga keheranan karena kasus korupsi timah ini menjadi salah satu korupsi dengan jumlah kerugian negara terbesar di sepanjang berdirinya republik ini.
Selain itu, banyak juga yang membandingkan vonis Harvey Moeis yang hanya 6,6 tahun dengan dan kerugian negara mencapai Rp 300 triliun dengan Li Jianping yang merupakan mantan ketua Partai Komunis China yang dijatuhi hukuman mati karena terbukti terlibat dalam kasus korupsi sebesar 3 miliar yuan atau setara Rp 6,6, triliun rupiah. Sungguh vonis yang tidak masuk akal.
Prabowo Pertanyakan Vonis Ringan
Prabowo utik-utik (ikut cawe cawe) kasus yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Prabowo lalu mempertanyakan vonis terdakwa yang dinilai ringan.
Hal itu diungkap Prabowo dalam pengarahannya di acara Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Bappenas, Jakarta Pusat. Prabowo tiba-tiba menyinggung hakim yang memvonis ringan terdakwa yang merugikan negara ratusan triliun rupiah.
"Kalau sudah jelas, jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian triliun ya semua unsurlah, terutama juga hakim-hakim ya vonisnya jangan terlalu ringanlah, nanti dibilang Prabowo nggak ngerti hukum lagi," kata Prabowo, Senin (30/12/2024).
Baca Juga: PT Taspen, Dibobol Dirutnya Rp 200 M
Banding, Vonisnya 50 Tahun
Diketahui, kasus yang disinggung Prabowo mengarah ke kasus korupsi dengan terdakwa Harvey Moeis. Kasus ini menyebabkan kerugian negara Rp 300 triliun. Tapi Harvey Moeis malah divonis hanya 6,5 tahun penjara.
Prabowo mengatakan rakyat memahami vonis tersebut yang tidak sebanding. Ia lalu mengkhawatirkan kondisi penjara yang nantinya ada AC hingga TV.
"Tapi rakyat pun ngerti, rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok triliunan, eh ratusan triliun, vonis sekian tahun," tutur Prabowo.
"Nanti jangan-jangan di penjara pakai AC, punya kulkas, pake TV," lanjut Prabowo.
Prabowo lalu memanggil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Adrianto dan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang juga hadir dalam acara. Prabowo mendorong agak Jaksa Agung naik banding. Kalau bisa, menurutnya, diberi vonis 50 tahun.
"Tolong Menteri Pemasyarakatan ya, Jaksa Agung, naik banding nggak? Naik banding ya, naik banding. Vonisnya ya 50 tahun begitu kira-kira," ujar Prabowo.
Baca Juga: Penegasan Jaksa Agung: KPK, Bukan Saingan Kejagung
Hukuman Pelaku Pencurian Ternak
Prabowo kemudian mengungkit hukuman bagi pelaku pencurian ternak.
"Sudah jelas kerugian sekian ratus triliun vonisnya seperti itu ini bisa menyakiti rasa keadilan. Ada yang curi ayam dihukum berat, dipukulin," kata Prabowo
Menurutnya, rakyat Indonesia tak bisa dibohongi. Rakyat sudah semakin cerdas terutama dengan adanya gawai.
"Kalau sudah jelas, jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian triliun ya semua unsurlah, terutama juga hakim-hakim ya vonisnya jangan terlalu ringanlah, nanti dibilang Prabowo nggak ngerti hukum lagi," pungkasnya. n jk/erc/rmc
Editor : Moch Ilham