SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek melaporkan adanya kasus wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) yang telah menyerang sejak akhir Desember 2024, sebanyak ratusan ekor ternak sapi warga.
Kabupaten Trenggalek juga dilanda wabah PMK. Hingga awal 2025, tercatat 235 ekor sapi terjangkit virus ini. Dari jumlah tersebut, 10 ekor sapi dilaporkan mati karena kondisi yang memburuk.
Baca Juga: Lansia di Trenggalek Tewas Tercebur Sumur
“Pada minggu terakhir 2024 terdapat 79 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK. Semua telah diobati, tetapi angka kesembuhan belum mencapai 100 persen,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, Rabu (08/01/2024).
Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 15 ekor sembuh, tiga ekor dipotong paksa, lima ekor dijual, tiga ekor mati, dan 53 ekor masih sakit. Namun, jumlah kasus kembali melonjak pada awal 2025 dengan tambahan 156 kasus baru.
Baca Juga: Wisata Putri Maron Trenggalek, Tawarkan Panorama Indahnya Sungai Purba
Sebanyak sembilan ekor sembuh, dua dipotong paksa, enam dijual, tujuh mati, dan 132 masih sakit. Dengan demikian, total kasus PMK di Trenggalek mencapai 235 ekor, terdiri atas 24 ekor sembuh, lima dipotong paksa, 11 dijual, dan 185 ekor sakit.
Lebih lanjut, Ririn menambahkan, pihaknya terus mengintensifkan edukasi untuk mencegah penyebaran PMK sembari menunggu distribusi vaksin dari Kementerian Pertanian dan pemerintah provinsi.
Baca Juga: Harga Cabai di Trenggalek Naik, Diskomidag Berikan Bantuan Subsidi per Kg
Langkah pencegahan lain yang dilakukan adalah memperketat pengawasan lalu lintas ternak di wilayah Trenggalek. Peternak juga diimbau lebih selektif dalam membeli hewan ternak dengan memastikan kelengkapan dokumen seperti surat keterangan kesehatan hewan, sertifikat veteriner, dan bukti vaksinasi.
"Peternak harus memastikan ternak yang dibeli tidak langsung disatukan dengan hewan lain. Pisahkan selama 14 hari di kandang terpisah untuk mencegah potensi penularan," pungkasnya. tr-01/dsy
Editor : Desy Ayu