SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Petani cabai rawit di Dusun Sumbersono, Desa Brayublandong, Dawarblandong, Mojokerto nekat panen lebih awal lantaran harga jual cabai hijau di wilayah tersebut melonjak hingga Rp 25 ribu per Kilogram (Kg).
Harga jual tersebut naik dari 3 pekan lalu Rp 10.000-15.000/Kg. Terlebih lagi ia membutuhkan uang untuk bertahan hidup. "Kami panen lebih awal meskipun masih hijau karena butuh uang. Mumpung harganya sekarang Rp 25.000 per kilogram," terang Supriyadi (62), petani cabai rawit di Dusun Sumbersono, Rabu (08/01/2025).
Baca Juga: Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia: Harga Cabai Rawit Melambung hingga Lebaran
Bahkan, saat ini, harga jual cabai rawit di tengkulak mencapai Rp 65.000/Kg. Namun, Supriyadi enggan berspekulasi menunggu masa panen. Ia khawatir harga cabai rawit justru anjlok saat panen raya tiba.
"Aslinya sayang dipanen saat masih hijau, tapi daripada nanti harganya turun kalau panen raya," jelasnya, Rabu (08/01/2025).
Berdasarkan data Siskaperbapo Jatim hari ini, harga rata-rata cabai rawit di pasar Kabupaten Mojokerto Rp 86.500/Kg. Sedangkan di Pasar Kedungmaling, Sooko, harga cabai rawit menembus Rp 90.000/Kg.
Baca Juga: Harga Cabai Naik, Perlu Diperdebatkan Pemicunya
"Kalau tiga hari lalu harganya Rp 70 ribu, sekarang menjadi Rp 90 ribu," ujar Saadah, pedagang di Pasar Kedungmaling.
Sedangkan harga cabai rawit di tingkat grosir Rp 55.000-60.000/Kg. Seperti yang disampaikan Muhammad Bejo (57), pedagang cabai rawit di Pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto. Sebelum Natal 2024, harga cabai rawit Rp 40.000/Kg.
Baca Juga: Harga Cabai di Trenggalek Naik, Diskomidag Berikan Bantuan Subsidi per Kg
Terlebih lagi, harga cabai rawit super di pasaran saat ini mencapai Rp 100.000 per kilogram, lebih tinggi dari cabai rawit biasa yang mengalami kenaikan serupa. Para petani pun berharap harga cabai tetap stabil seperti ini dan bisa menguntungkan dirinya sebagai petani. Terlebih cuaca bisa mempengaruhi hasil tanam dan harga.
"Harga cabai rawit naik karena barang berkurang akibat cuaca ekstrem," tandasnya. mj-01/dsy
Editor : Desy Ayu