Dramatisnya Bus Rem Blong, Bawa 39 Pelajar, Tabrak 12 Kendaraan, Tewaskan 4 Orang Bukan dari Pelajar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Jan 2025 21:11 WIB

Dramatisnya Bus Rem Blong, Bawa 39 Pelajar, Tabrak 12 Kendaraan, Tewaskan 4 Orang Bukan dari Pelajar

SURABAYAPAGI.COM, Kota Batu - Bus "Sakhindra Trans" dengan nomor polisi DK 7942 GB, mengalami rem blong di ruas Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Ir. Soekarno, Kota Batu, Rabu malam-Kamis dini (8/1).

Saat kejadian, bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar dari Bali itu menabrak kendaraan roda dua dan roda empat.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Melonjak 30 Persen

Bus pun tak terkendali dan menghantam belasan kendaraan sebelum akhirnya berhenti di depan Sekolah Al Kitab Batu. Insiden ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya terluka.

Rekam Jejak Bus Pariwisata Rem Blong di Kota Batu, Diduga Kadaluwarsa Sejak 2020.

Kendaraan ini membawa rombongan SMK TI Bali Global Badung yang sedang melakukan kunjungan industri ke beberapa kota, termasuk Semarang, Yogyakarta, dan Malang. Total terdapat 43 peserta dalam rombongan.

Untuk mengetahui Dikutip dari laman spionam.dephub.go.id., Sakhindra Trans merupakan penyedia layanan angkutan wisata dengan terdaftar atas nama PT Sakhindra Cemerlang Wisata.

Perusahaan ini beralamat di Jalan Kerta Winangun II Gang Teratai 9, Denpasar, Bali, dengan pimpinan bernama Robby Wahyudi. Alamat ini sesuai dengan informasi yang tercantum pada akun Instagram resmi perusahaan.

 

Izin Diduga Kadaluwarsa

Namun, hasil penelusuran di laman resmi, rekam jejak bus pariwisata rem blong di Kota Batu itu menunjukkan bahwa nomor kendaraan DK 7942 GB sebenarnya terdaftar atas nama PT Purnayasa Transwisata sebagai angkutan pariwisata. Bukan atas nama PT Sakhindra Cemerlang Wisata.

Temuan Lainnya Bus Rem Blong di Kota Batu, Izin Diduga Kadaluwarsa Pada 2020. Data dari Kemenhub, terungkap bahwa bus tersebut menggunakan mesin Hino, sesuai dengan keterangan pada media sosial Sakhindra Trans.

Namun, kapasitas kursi yang terdaftar adalah 42 kursi, sedangkan bus ini digunakan dengan konfigurasi 48 kursi. Pada saat kecelakaan, bus membawa 43 penumpang.

Selain itu, masa berlaku Kartu Pengawasan (KPS) kendaraan ini diketahui telah habis sejak 26 April 2020 dan diduga kadaluarsa. KPS merupakan dokumen penting yang menunjukkan izin operasional kendaraan angkutan, termasuk untuk angkutan pariwisata.

Pemeriksaan masa berlaku KPS dan uji KIR kendaraan sangat penting dilakukan demi memastikan keselamatan penumpang.

Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan, termasuk dugaan kelalaian dalam perawatan kendaraan.

Hasil penelusuran di laman resmi, rekam jejak bus pariwisata rem blong di Kota Batu itu menunjukkan bahwa nomor kendaraan DK 7942 GB sebenarnya terdaftar atas nama PT Purnayasa Transwisata sebagai angkutan pariwisata. Bukan atas nama PT Sakhindra Cemerlang Wisata.

 

Saksi Mata Wildan

Salah satu saksi mata, Wildan, mengatakan bus sudah menabrak kendaraan motor maupun mobil sejak melintas di Jalan Imam Bonjol. Jalan itu diketahui memiliki kontur menurun.

Baca Juga: Destinasi Wisata Brakseng Tawarkan Pemandangan Perkebunan yang Sejuk Asri

"Di Jalan Imam Bonjol ini setahu saya sudah nabrak mobil putih dan mobil carry. Ada juga dua sepeda motor yang ditabrak," kata Wildan, Rabu (8/1/2025).

Wildan sempat melihat korban pengendara motor bergelimpangan di jalan seusai ditabrak bus. Ia juga melihat mobil-mobil yang ringsek dengan korbannya masih di dalam mobil.

Sementara itu, Kapolres Kota Batu AKBP Andi Yudha Pranata menyebut sopir bus pariwisata Sakhindra Trans sempat beruaya menghindari kecelakaan karena rem blong. Namun, upaya tersebut gagal dan berakibat kecelakaan maut.

Upaya sopir bus yang pertama, kata Andi, yakni membuang kemudi ke trotoar saat rem blong. Ini dilakukan agar tak terjadi tabrakan dengan pengendara lain.

"Di persimpangan Sultan Agung itu langkah pertama si pengemudi membuang ke trotoar, dia berharap ada fungsi pengereman tapi tidak berhasil," kata Andi, Rabu.

Gagal menghentikan laju, bus kemudian meluncur secara tak terkendali hingga terjadi tabrakan di sepanjang jalan seberang Batu Town Square (Batos).

"Dan kedua terjadilah TKP di depan Batos dan TKP di Jalan Pattimura. Jumlah kendaraan yang terlibat sementara dua belas kendaraan," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan mulai dari titik kecelakaan pertama hingga ketujuh setidaknya bus pariwisata itu menabrak sekitar 12 kendaraan, terdiri enam kendaraan roda empat dan enam lainnya kendaraan roda dua.

Selain empat korban tewas, kecelakaan itu juga menyebabkan 10 orang pengendara mengalami luka-luka. "Total 14 korban luka-luka dan meninggal," ucapnya

 

Baca Juga: Sambut Wisatawan Jelang Nataru, Pemkot Batu Perbaiki Sejumlah Infrastruktur

Semua Bus Tak Layak Jalan

Penyelidikan kasus kecelakan maut di Batu terus berkembang. Terbaru, polisi menyebut semua rombongan armada bus pariwisata asal Bali tersebut tidak layak jalan. Total ada empat armada dalam rombongan pariwisata SMK asal Bali itu.

Kombes Pol Komarudin Dirlantas Polda Jawa Timur (Jatim) mengutarakan, rombongan empat bus pariwisata itu membawa sekitar 160 siswa-siswi.

“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, rombongan bus tidak sendirian. Ada 3 bus lainnya yang menyertai. Jadi rombongannya itu seluruhnya ada 4 bus. Dengan 160 an peserta,” ucap Komarudin di Kota Batu, Kamis (9/1/2025).

Komarudin mengatakan, pihaknya telah memeriksa tiga bus lainnya, dan menemukan fakta bahwa semua armada bus itu tidak laik jalan.

“Kami berhasil menghentikan yang tiga lagi, kebetulan masih berada di Batu. Dan faktanya setelah kami cek, ketiga bus rombongan ini tidak laik jalan,” ungkapnya.

Dirlantas Polda Jatim menegaskan pihaknya meminta pihak PO bus supaya mendatangkan bus yang laik jalan untuk menjemput para siswa kembali pulang.

Selain itu, hasil ramp check kepolisian menunjukkan empat armada bus itu semua uji KIR-nya mati, ban retak, hingga tidak dilengkapi surat yang masih aktif.

“Kami baru selesai melakukan ramp check untuk bus yang lain. Faktanya ada yang surat-suratnya mati, KIRnya mati, kondisi bannya retak-retak. Ini yang perlu kami ambil tindakan tegas sehingga untuk pengembalian peserta kami minta untuk penggantian kendaraan,” tuturnya. mal/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU