SURABAYAPAGI.com, Madiun - Imbas hujan dengan intensitas tinggi memicu panen durian yang anjlok hingga 50 persen di Kabupaten Madiun, Jawa Timur dalam dua bulan terakhir. Jumlah panen buah durian tahun ini berkurang banyak dibandingkan dengan tahun kemarin.
“Tahun ini hasil panen duriannya sedikit. Bisa dikatakan gagal panen karena dibandingkan tahun sebelumnya berkurang banyak,” ujar Ketua Kelompok Tani di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Rabu (22/01/2025).
Baca Juga: Dinkes Kesehatan Madiun Mulai Gencarkan Program CKG di 26 Puskesmas
Kondisi itu tentu membuat petani durian kewalahan memenuhi pesanan konsumen dari berbagai daerah. Pasalnya, derasnya hujan tersebut menyebabkan banyak durian rontok sebelum masak. Hal itu menjadikan buah durian yang layak dijual ke pasaran menjadi sedikit.
“Curah hujan yang tinggi menjadi buah durian banyak yang rontok sebelum masak atau masa panennya. Kondisi ini menjadikan panen kami menjadi sedikit,” ujar Winanto.
Baca Juga: Diterjang Banjir dan Longsor, 99 Makam di Madiun Terpaksa Direlokasi
Meski hujan deras dan hasil panen anjlok (sedikit), kualitas buah durian yang dihasilkan Desa Segulung tidak beda dengan panen biasanya. Pecinta durian masih dapat merasakan manisnya buah durian khas Desa Segulung.
“Untuk kualitas dan rasanya hampir sama, masih bagus dan enak. Hanya jumlah panennya yang berkurang dibanding sebelumnya,” jelas Winanto.
Baca Juga: Gadaikan Mobil Kredit, Warga Madiun Dipenjara
Winanto menambahkan, berkurangnya hasil panen durian tahun ini membuat petani kesulitan memenuhi permintaan pasar. Untuk jenis buah durian yang dijual saat ini mulai dari lokal, durian lokal kawuk, montong, duri hitam, bawor, dan musang king. Sedangkan menyoal harga, mulai Rp 25.000 hingga Rp 250.000 sampai Rp 300.000 per buah. md-01/dsy
Editor : Desy Ayu