Eksis Berbisnis Hijab Organik di Bulan Ramadhan

surabayapagi.com
Tommy Surya Teja. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Saat bulan Ramadhan, busana muslim menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan dan banyak diburu pembeli. Salah satunya Tommy Surya Teja yang kini meraup untung banyak berkat berbisnis busana muslim dan hijab. Namun kali ini yang membuat hijab dan busana muslim tersebut sangat menari adalah karena bahan yang digunakan berasal dari bahan organik atau ramah lingkungan.

Awal mula terjun ke bisnis busana muslim berbahan ramah lingkungan, berawal saat dirinya yang kuliah di Australia melihat bahwa sesuatu yang ramah lingkungan sedang booming di Negara Kanguru itu.

Baca juga: Bisnis Kacang Sukro Beromzet Miliaran

Tommy Surya Teja merupakan seorang CEO dari perusahaan tekstil Zalmon Fabric, Bursa Kain, dan juga busana Muslim Zayana Organic. Menurutnya, busana muslim berbahan organik atau ramah lingkungan mulai digemari masyarakat Indonesia.

Zalmon Fabric, Perusahaan Produsen Kain Serat Alami

"Saya jadi kepikiran apakah kita coba saja ya bikin produk yang ramah lingkungan, yang organik gitu," kata, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Rintis Usaha Helm Retro Beromzet Ratusan Juta

Selain itu, menurutnya busana muslim termasuk hijab yang berbahan kain organic memiliki kelebihan tersendiri, yaitu adem dan dingin saat dipakai. Jadi selain ramah lingkungan, produknya lebih nyaman dikenakan.

"Kenapa hijab organik? karena teman-teman saya banyak yang pakai hijab mereka berasa kepanasan. Terus saya pikir gimana hijab tapi nggak cuma sekedar jual hijab doang, tapi hijab yang bisa memecahkan masalah itu yaitu hijab yang bisa bikin orang jadi berasa adem," jelas Tommy.

Setelah produk busana muslim berbahan kain organik yang dia produksi terus berkembang. Pada 2016 lalu belum banyak yang masuk ke bisnis fashion berbahan dasar organik atau ramah lingkungan dan Tommy pun mulai mencari supplier.

Baca juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Salah seorang yang masih bagian dari keluarganya ada yang memproduksi kain. Dari sana, dia mulai mengajaknya untuk kerjasama. Awalnya dia baru menjual kain organik.

"Terus lama-lama di tahun 2018 kepikiran juga kenapa kita nggak coba bikin brand sendiri. Memang kebetulan teman-teman saya juga banyak yang muslim, dan salah satu memang keluhan-keluhan dari teman-teman itu kalau baju muslim biasanya panas, apalagi kalau hijab," ujarnya. Dsy1

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru