Mendag Zulhas Usul Subsidi Kedelai Diberikan Langsung ke Importir

surabayapagi.com
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: Kemendag.

SURABAYAPAGI.COM, Banten - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengusulkan anggaran subsidi kedelai Rp1.000 per kilogram (Kg) diberikan langsung kepada importir untuk menekan harga yang tinggi di tingkat perajin tahu dan tempe. Pasalnya, ia menilai mekanisme subsidi kedelai saat ini dipandang rumit atau berbelit-belit.

Adapun mekanisme subsidi kedelai Rp1.000 saat ini diberikan pemerintah melalui melalui Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti). Subsidi tersebut telah berlangsung selama hampir setahun lantaran harga kedelai yang terus meroket harganya.

Baca juga: Mendag Zulhas Bakal Hapus Persyaratan Pembelian Kedelai Subsidi

”Sekarang itu masih ke orang-orang ke Kopti. Saya sudah usul agar subsidinya langsung ke importir. Importir dibayar Rp1.000 karena harganya kan Rp12.000. Sehingga importir memberi harga ke perajin Rp11.000. Sekarang melalui Kopti mengajukan satu-satu, Mau bikin tahu tempe kok dibikin ruwet hidupnya," kata Zulhas di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).

"Kalau sama pengusaha saya percaya saya. Kalau Bulog lama," imbuhnya.

Baca juga: Mendag Zulhas Diskusikan Usul Kenaikan Subsidi Kedelai hingga Rp 3.000

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, subsidi untuk importir itu hanya usulan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Arief menuturkan, mekanisme subsidi masih dibahas dan harus dibuat aturannya secara tertulis.

"Tapi percayalah bahwa pemerintah itu mempersiapkan subsidi kalau harganya tinggi kepada perajin tahu-tempe," kata Arief.

Baca juga: Realisasi Penyaluran Subsidi Kedelai Sangat Kecil, Zulhas Janji Syarat Penerima Dipermudah

Sebagai informasi, pemerintah melalui Bapanas baru saja membeli kedelai impor dari perusahaan importir Swasta, PT FKS Multi Agro. Kedelai impor tersebut tiba di Pelabuhan Cigading, Banten sebanyak 56 ribu ton. Kedelai asal Amerika Serikat itu dibeli dengan harga Rp 12.000 per kilogram.

"Sambil menunggu Bulog siap mengimpor kita minta sama swasta untuk masukin barang cepet deh," ujar Arief.btn

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru