Jelang Masa Panen, Bupati Madiun dan Petani Gelar Acara Metil Padi

surabayapagi.com
Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro didampingi Muspika dan Petani Padi Desa Pule, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun saat Metil Padi, Minggu (26/2/2023). Foto: Pemkab Madiun.

SURABAYAPAGI.COM, Madiun - Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro didampingi Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) bersama Petani Padi Desa Pule, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun menyelenggarakan acara Metil Padi pada Minggu (26/2/2023).

Metil padi sendiri merupakan tradisi memetik beberapa batang padi yang bagus menjelang dipanen sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Madiun Melambung Tinggi, Sentuh 30 Ribu/Kg

Menurut Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing, panen padi musim ini berbeda dengan tahun lalu. Sebelumnya, banyak kualitas padi yang kurang baik, sehingga menjadi pelajaran dan evaluasi bagi pihaknya.

"Laporan dari Dinas Pertanian kepada saya, mayoritas padi sangat terkendali kali ini. Makanya ada tradisi Metil Padi Bersama yang diawali dengan doa bersama. Sebuah ikhtiar bagaimana pekerjaan yang baik namun doanya tidak boleh ditinggal," kata Kaji Mbing, Minggu (26/2/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Kaji Mbing juga menjelaskan mengenai inflasi beras di Kampung Pesilat, sudah terkendali mulai minggu kemarin. Sehingga hanya tinggal membenahi komoditas lainnya.

"Beras mempunyai andil tinggi dalam inflasi. Kalau harganya naik 500 sampai 1000, pengaruhnya begitu besar. Oleh karena itu kami lakukan operasi pasar di banyak tempat, hampir di setiap titik selalu ada, sekali operasi pasar kami sediakan beras 3 ton. Kami tentukan titik prioritas. Yang pertama harganya tinggi karena tidak ada ketersediaan beras, kemudian kedua ada beras tapi harganya tinggi, itu yang kami sasar. Operasi pasar ini bagian dari pengendali inflasi," terangnya.

Baca juga: Petani Kakao di Madiun Meringis, Harga Anjlok Terserang Penyakit

Selain beras, ia menuturkan bahwa komoditas cabai juga turut menyumbang inflasi di Kabupaten Madiun.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun menginstruksikan setiap rumah tangga harus ada yang menanam cabai di pekarangannya.

"Meskipun cabai ini berbeda dengan beras, tetap kami hadapi, terutama menjelang lebaran atau hari raya. Kalau ada yang menanamnya, maka ikut serta melakukan pengendalian," pungkasnya.

Baca juga: Realisasi Investasi di Madiun per Triwulan Pertama 2024 Belum Capai Target

Sementara itu, Kepala Gapoktan (gabungan kelompok tani) Desa Pule Winardi mengungkapkan, selain kondisi padi yang bagus, panen kali ini bisa menghasilkan 6 sampai 7 ton beras dalam satu hektarenya.

"Sebelumnya hasil yang dipanen merosot, tidak sampai satu ton. Penyebabnya kerdil rumput, hama dan lain-lain. Ditambah harganya anjlok dari Rp 600 ribu sampai sekitar Rp 400 ribu. Kali ini panen rayanya bagus. Semoga kedepan hasilnya positif dan menjadi rezeki barokah," terangnya. mdn

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru