Ahok, Mulai Ngeluh Bekerja di BUMN

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Baru kali ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengeluh soal mirisnya kerja di BUMN.

Ini disampaikan Ahok saat memberikan sambutan dalam groundbreaking Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia.

Baca juga: Ahok-Prabowo, Tipu-Menipu

"Karena saya bisa mengerti, di BUMN, kadang-kadang di BUMN itu ya kita kerja baik belum tentu (mendapat) terima kasih, betul Bu Dirut (Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati)? Nanti kalau salah sedikit masuk penjara, dipanggil-panggil lagi. Jadi, akhirnya semua orang takut-takut," ucapnya di SPBG Jelambar, Jakarta Barat, Rabu (17/1).

"Akhirnya saya katakan, mari kita putuskan bersama. Ini (groundbreaking SPBH dan kerja sama dengan pabrikan mobil) adalah keputusan dewan komisaris dan direksi. Tentu kita bukan curang. Kalau korupsi saja bisa berjamaah, masa kita benar-benar untuk negara kita takut?" imbuh Ahok.

SPBH alias hydrogen refueling station (HRS) pertama ini berlokasi di Jelambar, Jakarta Barat. Selain menggarap proyek SPBH, Pertamina juga bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk menyediakan mobil berbahan hidrogen bagi jajaran direksi Pertamina.

Baca juga: Menteri BUMN Tegaskan Mundurnya Ahok dari Komisaris Tak Hambat Kinerja Pertamina

Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan fasilitas pengisian bahan bakar hidrogen pertama milik mereka akan siap dalam 6 bulan ke depan dan bisa digunakan untuk umum. Bahkan, Pertamina punya 17 titik sumber hidrogen di seluruh Indonesia untuk membangun SPBH lainnya.

 

Baca juga: Ahok Lepas Jabatan Demi Dukung Ganjar-Mahfud, Erick Thohir: Itu Pilihan. Kita, Kan Negara Demokrasi

Gaji Ahok Rp8,3 Miliar

Menurut Infobanknews.com, saat ini, Ahok tengah menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina. Kabarnya, dia menerima gaji mencapai Rp8,3 miliar per bulan, termasuk gaji, tunjangan hingga bonus. Sedangkan gaji Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, sekitar Rp 59,75 miliar per tahun atau Rp 4,97 miliar per bulan. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru