44 Gubes ITS Serukan Pemilu Damai, Minta Presiden Jokowi Bersikap Netral

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) turut angkat suara melalui Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, yang terdiri dari profesor, dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa terkait dinamika politik yang terjadi pada pemilu 2024 ini.

Profesor Harus Laksana Guntur, Koordinator Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, menyampaikan keprihatinan terhadap situasi politik saat ini yang kian memanas dikalangan sivitas akademika. Namun, ITS tetap menyerukan dalam koridor tata kelola perguruan tinggi yang baik.

Baca juga: Peringati Dies Natalis, ITS Resmikan Prasasti Dana Abadi

"Kita menyerukan tentang apa yang terjadi saat inu di pentas politik nasional. Namun kita tidak liar menyampaikannya. Melalui prosedur yang benar yang ada di kampus ITS," ujar Prof Harus, Surabaya, Senin, (5/2/2024).

Lanjut, Guru Besar dari Teknik Mesin ini menyebut bahwa pernyataan sikap Keluarga Besar ITS Peduli Negeri disampaikan melalui Rektor ITS, untuk diteruskan secara langsung kepada Presiden Jokowi. 

Ia menambahkan jika hal ini dilakukan sebagai upaya menghormati pimpinan ITS, sehingga semua dilakukan sesuai jalur.

Selain itu, Profesor Harus menegaskan bahwa inisiatif ini bersifat moral, bukan partisan atau dukungan terhadap calon presiden (Capres) atau wakil presiden (Cawapres) tertentu.

"Ini adalah seruan moral dari kami. Jadi kami bukan partisan ataupun kelompok pendukung capres dan cawapres," paparnya.

Sementara itu dua mantan Rektor turut hadir dalan deklarasi keprihatinan tersebut, yaitu Profesor Priyo Suprobo dan Profesos Joni Hermana.

Baca juga: Rektor ITS Dipanggil KPK, Saksi Suap

Dua mantan Rektor, Profesor Priyo Suprobo dan Profesor Joni Hermana, juga hadir dalam deklarasi tersebut. Priyo Suprobo menekankan bahwa ITS berharap kondisi saat ini bisa disadari oleh pemerintah untuk perubahan yang lebih baik di masa depan.

"Kita ingin bahwa kedepan kondisi yang mungkin sekarang dinilai kurang baik bisa disadari presiden. Sehingga bisa berubah menjadi lebih baik lagi," ungkap Prof Priyo.

Selaras dengan Prof Priyo, Profesor Joni Hermana, mantan Rektor ITS juga ingin Pemilu berlangsung jujur dan adil. Serta tetap menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia menjadikan pemilu berjalan dengan baik dan bermartabat.

"Muara kita sama yaitu mengingatkan pemerintah agar pemilu berlangsung damai, jujur dan adil serta menjaga kesatuan Republik Indonesia," pungkas Profesor Joni.

Baca juga: Pemkot Gandeng Enam Perguruan Tinggi Kembangkan Potensi Surabaya

Pada kesempatan ini, 44 Guru Besar (Gubes) Institut Sepuluh Nopember (ITS) sepakat menandatangani penyataan sikap tersebut.

Dimana pertanyaan itu berisi diantarnya, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain, menjaga netralitas, mencegah aparatur negara untuk terlibat dalam politik praktis dan menjamin pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai, adil, dan berintegritas. 

Serta, mereka percaya bahwa Presiden Jokowi memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional dan kelancaran proses demokrasi.

Seperti yang diketahui, pada Senin, (5/2/2024), selain ITS, aksi keprihatinan juga dilakukan oleh kampus lain di Surabaya, seperti UNAIR, UNESA, dan UNTAG. Ain

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru