Selama Ramadhan, Santri Ponpes At Tahzib Jombang Kaji 70 Kitab Kuning

Reporter : Syaiful Arif Koresponden Jombang
Santri Pesantren At-Tahzib Ngoro, Jombang, Jawa Timur, saat mengikuti kajian kitab kuning. SP/ SAREP

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Di bulan suci Ramadhan 1445 H, para santri pondok pesantren At-Tahzib di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengaji puluhan kitab kuning mulai pagi hingga malam. 

Saat memasuki area pondok pesantren At -Tahzib tampak para santri sedang berjejer duduk di untuk mengikuti kajian kitab kuning. 

Baca juga: Komoditas Unggulan Vanili: Perawatan Mudah, Harga Jual Tinggi

Pengasuh Pondok pesantren At Tahzib, KH Ahmad Masruh mengatakan di bulan Ramadhan ini biasanya santri bebas memilih ngaji kitab kuning. Jadwalnya ada tujuh puluh kitab kitab kitab kuning yang dikaji di pesantren.

"Ada sekitar tujuh puluh kitab kuning yang dikaji jadi anak anak bisa memilih mana kitab yang disukai sesuai dengan yang diinginkan," kata, Minggu (17/03/2024). 

Pria yang kerap disapa Gus Masruh menjelaskan di bulan Ramadhan ini santri Pondok Pesantren At -Tahzib, disamping mendapatkan ilmu alat juga mendapatkan ilmu akhlak, ilmu fiqih. 

Baca juga: Upacara Hardiknas di Jombang, Belasan Peserta Bertumbangan: Kelamaan ‘Dijemur’

"Kalau di bulan Ramadhan ini biasanya santri di ajarkan  ilmu akhlak dan ilmu fiqih ngaji kitab kuning  karena Madrasah Diniyah libur jadi diisi ngaji kitab kuning oleh para santri," ungkap Gus Masruh. 

Dengan kegiatan mengaji kitab kuning, dijelaskannya para santri bisa lebih memahami ilmu-ilmu agama yang dikaji selama bulan Ramadhan.

"Semoga pondok pesantren At -Tahzib Ngoro Jombang ini bisa lebih baik, lebih maju dan lebih barokah untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini," pungkasnya.

Baca juga: Panen Raya Berakhir: Petani di Jombang Nangis, Harga Gabah Anjlok

Ditemui selesai mengaji kitab kuning Mohamad Nur Hidayat santri dari Magetan mengatakan di bulan Ramadhan ini banyak ngajinya karena sekolahan  libur .Untuk hari ini ngaji kitab kuning safinatun najah tentang rukun iman.

"Dari ngaji kitab kuning tersebut kami banyak ilmu yang didapat untuk bekal kelak nanti ketika santri lulus dan terjun ke masyarakat dan bisa diamalkan, " ungkapnya. Sarep

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru