Ratusan Pasien RS. Unair yang Dievakuasi di Lapangan, Kini Kembali ke Gedung Perawatan

surabayapagi.com
Sejumlah pasien RS Unair dievakuasi ke halaman imbas gempa Tuban saat gempa di laut Tuban, Jumat (22/03/2024). Dian Kurniawan/Liputan6.com

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Gempa yang melanda perairan laut Jawa di Tuban terasa hingga Surabaya dan mengakibatkan sejumlah orang panik. Akibat gempa tersebut, ratusan pasien Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga (Unair) dibawa keluar gedung rumah sakit untuk dievakuasi ke tempat yang aman, pada Jumat (22/03/2024) kemarin.

Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, total ada sebanyak 160 pasien yang dievakuasi keluar. Meski demikian, pelayanan medis tetap berjalan. 

Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Lantik Dewan MTQ Surabaya

"Ada 160-an pasien, ICU 60 pasien, kemudian pasien dewasa 80 pasien, sisanya anak-anak. Sedang dipersiapkan layanan di ruang tertentu, sehingga pelayanan medis berjalan dengan lancar," kata Hebi.

Insiden itu juga membuat salah satu pasien, Regina Gandi (19) yang sedang dirawat di RS Unair panik, saat terjadinya guncangan gempa itu, pihaknya langsung dibawa untuk keluar oleh petugas rumah sakit untuk memastikan kondisi dalam keadaan aman.

“Waktu itu saya sedang berada di lantai 7. Gempa paling terasa itu yang terakhir akhirnya dibantu keluar lewat jalur evakuasi,” katanya.

Pasien Mulai Dimasukkan ke Gedung Perawatan RS. Unair Secara Bertahap

Sementara itu, hingga kini Minggu (24/03/2024), menurut Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia mengatakan jika kondisi gempa sudah mulai stabil sehingga para pasien yang berada di area lapangan kini sudah dimasukkan kembali ke gedung perawatan RS. Unair.

"Pasien yang telah dievakuasi ke luar gedung, secara bertahap telah dimasukkan kembali ke dalam kamar perawatan rumah sakit, dengan tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi," jelas Martha, Sabtu (23/03/2024).

Martha membenarkan adanya bagian dari gedung RS Unair yang mengalami kerusakan akibat gempa Tuban, yaitu kerusakan nonstruktur di gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI), tepatnya di sisi luar dan sambungan antarbagian. RSKI merupakan bagian dari RS Unair.

Baca juga: Plh Gubernur Jatim Bobby Ajak Generasi Muda Kuasai Teknologi Untuk Indonesia Emas 2045

"Namun gedung RSKI selama ini lebih banyak dipakai untuk aktivitas riset, sehingga minim pasien," ujarnya.

Martha menjelaskan, prosedur baku yang dilakukan RS Unair apabila terjadi gempa bumi adalah pasien dan semua pengunjung harus dievakuasi dari gedung rumah sakit. Evakuasi tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.

Martha menegaskan, pihaknya telah melaksanakan penanganan sesuai SIP bila terjadi kejadian gempa, termasuk dengan mengamankan pasien, pasien rentan, terutama bayi.

"Tidak ada korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi yang berdampak pada RS Unair," katanya.

Baca juga: KPPU Surabaya Pantau Komoditas Bawang Putih di Pasar Pabean

BMKG: Gempa Susulan di Laut Tuban Terjadi 193 Kali

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim). Data itu tercatat sejak gempa pertama pada Jumat siang (22/03/2024) hingga Sabtu malam (23/03/2024).

"Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai (pukul) 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama, Minggu (24/03/2024).

Zem menjelaskan, gempa terakhir yang tercatat berkekuatan magnitudo 3,5. Gempa susulan itu berlokasi di 141 kilometer timur laut Tuban, Jatim dengan kedalaman 10 kilometer. sb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru