Bengkel Reparasi Motor dan Mobil di Jabodetabek Membludak, Tembus 40.000 Titik

surabayapagi.com
Ilustrasi. Banyaknya populasi bengkel motor dan mobil di sejumlah titik di Jabodetabek. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) mengungkap adanya lonjakan populasi bengkel reparasi motor dan mobil di Jabodetabek, khususnya Jakarta. Hal itu melihat kebutuhan akan merawat kendaraan rupanya menjadi hal yang cukup penting bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, ditambah usai mudik lebaran panjang baru-baru ini.

Selain itu, tingginya populasi tersebut tak lepas dari tingkat mobilitas yang tinggi dibandingkan kota lain, jadi sebab menjamurnya bengkel di Jakarta. Kondisi ini secara otomatis menarik minat para pelaku usaha di bidang perbengkelan untuk mendekatkan diri pada populasi kendaraan yang besar.

Baca juga: Meski Nilai Tukar Rupiah Melemah, BMW Masih Optimis Tahan Harga

“Kita pergi ke manapun, di satu ruas jalan pasti ketemu bengkel, entah itu bengkel yang sifatnya perawatan, modifikasi, termasuk juga bagian-bagian kendaraan. Dari situ saja menunjukkan bahwa sebaran usaha bengkel itu memang luas,” kata dia.

Ketua Umum PBOIN, Hermas Prabowo, mengatakan, secara umum bengkel motor lebih dominan dibandingkan bengkel mobil hingga puluhan ribu titik. 

“Kami belum mendata secara detail, tapi kalau melihat populasinya, di Jabodetabek tinggi sekali, saat ini sekitar 30.000 sampai 40.000 bengkel. Sedangkan secara nasional dari sekitar 400.000 bengkel, boleh dibilang bengkel mobil sekitar seperempatnya,” jelas Hermas, Kamis (25/04/2024).

Baca juga: Rilis Produk Baru, Alva Motor Listrik Tanah Air Dibanderol Rp 20 Jutaan

Lebih lanjut, menurutnya, jumlah bengkel motor dan mobil tersebut meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kebutuhan konsumen yang lebih spesifik.

“Ada yang reparasi speedometer saja, ada ECU saja, ada yang mengurus transmisi saja. Itu populasinya juga banyak, karena makin spesifik,” ucap Hermas. 

Ia juga menambahkan, dalam sehari satu lokasi bengkel di Jakarta bisa menerima puluhan kendaraan yang melakukan perbaikan. 

Baca juga: Mitsubishi Luncurkan 2 Varian Baru Pajero dan Xpander, Terbatas Hanya 800 Unit

“Kalau di bengkel resmi APM, sehari bisa sampai 60 unit perbaikannya. Bengkel umum tergantung skalanya, ada yang 1, ada yang 3, ada yang 5 unit. Bengkel maintenance mungkin agak banyak, karena pengerjaan cepat, 1-2 jam beres. Tapi kalau bengkel yang sifatnya perbaikan memang enggak bisa banyak terima unit per hari,” ujarnya.

Sehingga, dengan sejumlah alasan ini, maka tak heran bisnis reparasi motor dan mobil cukup mendominasi di Jakarta dan sekitarnya. Karena kendaraan sering dipakai dalam waktu lebih lama, alhasil usia komponen jadi lebih pendek, sehingga lebih mudah timbul masalah dan butuh perawatan. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru