Diduda ada Begal-Begalan Politik atas Keterpilihan Emil Dardak

surabayapagi.com
Terpilihnya Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim periode 2022-2027

 

SURABAYA PAGI, Surabaya – Terpilihnya Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim periode 2022-2027, berbuntut.

Baca juga: Demokrat Buka Penjaringan Bacawali Kota Kediri, Nama Vinanda Masuk Dalam Daftar

Atas keterpilihan Wakil Gubernur Jawa Timur beberapa DPC protes. Mengingat, saat Musda, Emil bersaing ketat dengan menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo, Bayu Airlangga.

Emil mengatakan, setelah ditunjuk DPP Demokrat menjadi Ketua DPD Demokrat Jatim, dia diberi waktu hingga dua minggu ke depan untuk segera menyusun kepengurusan. Karenanya dia akan melaksanakan ketentuan itu sebaik-baiknya.

"Kami sudah diberi pesan, siapa pun yang dapat amanah dalam waktu 14 hari harus segera menyelesaikan kepengurusan provinsi," katanya, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: Demokrat Buka Penjaringan Bacawali Kota Kediri, Nama Vinanda Masuk Dalam Daftar

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Madiun, Istono menyayangkan keputusan DPP Partai Demokrat yang tidak demokratis terkait Musda Demokrat Jatim. Pasalnya, Emil Dardak hanya meraih 13 dukungan DPC, berbanding jauh dengan Bayu Airlangga yang meraih 25 dukungan DPC.

"Saya kira tidak perlu Musda kalau ujungnya ditentukan elite partai. Demokrat yang selama ini menyuarakan pentingnya kepemimpinan yang demokratis di era reformasi ini, akhirnya tenggelam dengan keputusannya sendiri dalam menentukan ketua di Jatim," kata Istono, Sabtu (2/4/2022).

Istono meminta Ketua Umum Partai Demokrat (AHY) Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan kepada 25 DPC pendukung Bayu Airlangga terkait Bau. Apalagi, Bayu dianggap lebih lama dan loyal kepada Demokrat Jatim.

Baca juga: Demokrat Optimistis Khofifah Kembali Gandeng Emil Dardak

"Ketum AHY harus menjelaskan kepada kami 25 DPC pendukung Bayu, di mana titik kekurangan Bayu dalam membangun jaringan membesarkan Demokrat Jatim? Benarkah loyalitas Bayu terhadap Ketum dan Demokrat ini diragukan," tegasnya.

Istono mencurigai, ada begal-begal politik yang mewarnai keputusan AHY dalam Musda Demokrat Jatim. "Ada apa dengan Demokrat Jatim yang merupakan tanah kelahiran Pak SBY? Kami sangat sakit begitu keputusan-keputusan besar yang diambil oleh elite partai tidak mencerminkan nilai nilai demokratis," ungkapnya. pd

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru