Harga Telur Turun, Dinkopdag Surabaya Tetap Gelar Operasi Pasar

surabayapagi.com
Dinkopdag Kota Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Harga komoditas telur di Kota Surabaya cenderung turun dalam beberapa hari terakhir. Contohnya, harga jual telur di Pasar Pabean berkisar Rp 28 ribu per kilogram. Kendati harga telur mulai turun, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya tetap menggelar operasi pasar.

Subkoordinator Pengendalian Distribusi Dinkopdag Surabaya Sony Ahadian mengungkapkan bahwa Dinkopdag Surabaya tetap akan menggelar operasi pasar meskipun harga telur sudah mulai turun.

Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, Gudang Percetakan di Surabaya Terbakar

Namun, lanjut Sony, jumlah titik per harinya yang berkurang jika dibandingkan dengan beberapa pekan lalu saat harga telur merangkak naik.

“Jumlahnya per hari ada dua titik dari sebelumnya empat titik,” kata Sony, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Ia menyatakan bahwa setiap operasi pasar digelar, animo masyarakat sangat tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan penjualan bapok yang dibawa petugas yang selalu laku di atas 80 persen. Bahkan, penjualan telur selalu habis terjual hingga 100 persen pada beberapa pekan yang lalu.

Lebih lanjut, ia menambahkan, pihaknya terus memantau harga bapok di seluruh pasar. Jika terjadi kenaikan harga, Dinkopdag Surabaya akan kembali menambah jumlah titik operasi pasar serta jumlah barang yang dibawa.

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

Saat disinggung mengenai stok bapok, Dinkopdag Surabaya memastikan bahwa ketersediannya masih aman untuk beberapa waktu ke depan. Sehingga, diharapkan tidak terjadi kelangkaan serta kenaikan harga yang signifikan.

Selain itu, Sony menyampaikan bahwa Dinkopdag Surabaya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah penghasil terus. Seperti di Kabupaten Blitar, mayoritas suplai telur berasal dari daerah tersebut. sb

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru