Jarah dan Aniaya Warga, 13 Pesilat Blitar Diamankan

surabayapagi.com
13 pesilat dari Ikatan Kera Sakti yang diduga melakukan penganiayaan warga Blitar, diamankan oleh tim gabungan Polres Blitar yang dipimpin Kapolres AKBP Leonard Sinambela. SP/Hadi Lestariono

 

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Polres Blitar menangkap dan mengamankan belasan orang yang tergabung dalam Pencak Silat Ikatan Kera Sakti di wilayah Kec Wlingi Kabupaten Blitar pada Sabtu malam (13/3) tepatnya di Jalan Raya Beru Kec Wlingi.

Baca juga: Sembari Telanjang Dada, Puluhan Simpatisan Silat Diarak ke Polres Jombang

Ditangkapnya belasan orang termasuk dua remaja putri ini diduga telah  melakukan aksi penganiayaan dan penjarahan makanan di sebuah kafe di Blitar.

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela SH.S.IK M.SI yang memimpin langsung penangkapan dengan didampingi Kasat Intel, Kasat Sabhara, Kasat Reskrim, Kasat Lantas dan Kapolsek Wlingi  membenarkan  aksi penangkapan 13 orang anggota sebuah perguruan pencak silat Ikatan Kera Sakti (IKS) pada Sabtu malam (13/3/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan sementara  ini kita terapkan pasal tipiring untuk pelanggaran protokol kesehatan kepada mereka, termasuk tindakan tilang  karena atas pelanggaran lalu lintas, dan kita masih mendalami kejadian ini," kata AKBP Leonard, Minggu (14/3) dini hari di Polsek Wlingi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kejadian puluhan anggota perguruan pencak silat IKS yang berasal dari beberapa kabupaten sedang melakukan pertemuan Kopi Darat (Kopdar) di sebuah cafe yang berada di wilayah Kecamatan Kesamben, bagian timur wil Kab Blitar.

Para anggota pencak silat itu berasal dari Kabupaten Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Jombang serta Blitar.

Baca juga: Said Basalamah, Anggota Pembina Yayasan Fastabiqul Khairat Lumajang Didakwa Kasus Penganiayaan

Setelah pertemuan para pesilat dari IKS ini mengantarkan kembali rombongan dari wilayah Kabupaten yang mengikuti sarasehan dengan Kopdar hanya sampai di perbatasan Kec Wlingi. Namun, saat mengantarkan rombongan, arak-arakan sepeda motor para peserta dari perguruan silat IKS Kab Blitar ini membuat ulah di depan sebuah toko baju di wilayah Kecamatan Wlingi.

Salah satu warga sekitar mendengar suara bising di depan tokonya, H pemilik toko baju ini keluar toko guna mengetahui yang terjadi di jalan, secara spontan H  merekam video kerumunan anggota perguruan pencak silat tersebut dengan ponselnya. "Tidak terima atas divideokan oleh pemilik toko, sejumlah peserta arak arakan  mendatangi H dan melakukan pemukulan," kata AKBP Leonard.

Ternyata aksi mereka tidak berhenti disitu saja ulahnya  berlanjut, setelah memukul H, rombongan ini menjarah makanan angkringan milik A di kaki lima yang tidak jauh dari toko baju milik H. 

Baca juga: Kru Bus Adu Jotos dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro

Dengan diamankan ke 13 orang dari perguruan silat IKS, kapolres Blitar menerangkan pihaknya telah  berkoordinasi dengan satgas Covid-19, malam itu juga untuk melakukan pengambilan swab terhadap 13 anggota perguruan pencak silat itu untuk tes cepat antigen.

Untuk diketahui ke 13 anggota perguruan pencak silat IKS yang diamankan Polres Blitar merupakan peserta pertemuan Kopda Blitar. Mereka ikut mengantarkan arak-arakan peserta dari luar kota dalam perjalanan pulang.

"Kita  akan memanggil pengurus IKS cabang Blitar terkait kejadian ini, untuk meminta penjelasan atas kejadian tersebut dan meminta untuk memberi peringatan terhadap anggotanya, untuk penganiayaan dan perusakan kami masih mendalami terus kejadian itu, tegas orang nomor satu di Polres Blitar ini yang didampingi Wakapolres Blitar Kompol Himawan usainya pimpin upacara pemakaman anggotanya yang meninggal dunia, Minggu (14/3). les/cr3/ham

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru