Pesta Gay di Apartemen Digerebek, 9 Orang Jadi Tersangka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Sep 2020 22:47 WIB

Pesta Gay di Apartemen Digerebek, 9 Orang Jadi Tersangka

i

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat merilis kasus pesta gay di salah satu apartemen di Jakarta Selatan

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Pesta gay di Apartemen Kuningan Suite, di kawasan Setiabudi Raya, Jakarta Selatan, yang dikamuflasekan sebagai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) di gerebek polisi.

Baca Juga: Awas Narkotika Gambar Kartun, Incar Pelajar

"Dalam undangan itu namanya ‘Kumpul-kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan’," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 2 September 2020.

Menyesuaikan tema dan sekaligus untuk mengecoh aparat, para peserta wajib menggunakan masker berwana merah putih. Masker tersebut dijadikan kode pakaian.

Dalam kesempatan itu, yusri menyebut komunitas gay yang digerebek memiliki grub WhatsApp bernama Hot Space dengan angguta lebih dari 100 orang. Dari hasil penelusuran, grub yang telah berdiri sejak Februari 2018 ini telah 6 kali membuat acara serupa.

"Mereka punya grup WA (WhatsApp). Mereka namakan grup mereka Hot Space. Di WA ada 150 orang. Ini mulai berdiri Februari 2018. Di Instagram juga ada sekitar 80 di dalam Instagramnya. Itu komunitasnya," kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

"Mereka melakukan enam kali di tempat berbeda dengan modus yang sama. Tempatnya saya nggak bisa sebutkan. Rata-rata di hotel dan apartemen," imbuhnya.

Saat penggerebekan, polisi menemukan 56 orang yang mayoritas penyuka sesama jenis (gay). Namun setelah pemeriksaan 9 orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka, sementara 46 orang lainnya berstatus saksi dan telah dipulangkan.

Baca Juga: Senin ini, Rektor Universtitas Pancasila Jakarta akan Diperiksa Polisi, Soal Pelecehan Seksual

Sembilan tersangka ini dinyatakan bersalah setelah terbukti bertanggung jawab sebagai penyelenggara dari kegiatan pesta seks. Para tersangka ini berinisial TRF, BA, NA, KG, SW, NM, RP, A, dan HW.

Yusri menerangkan sembilan tersangka memiliki peran berbeda-beda. Namun khusus bagi tersangka TRF, selain sebagai ketua penyelenggara, dia diketahui pernah belajar di Thailand membuat acara pesta gay.

"Hasil keterangan awal kepada ketua inisial TRF ini bahwa memang yang bersangkutan ini pernah belajar di Thailand dan ini yang dia praktikkan sejak tahun 2018 lalu," ujar Yusri.

Menurut dia, TRF mematok harta Rp150 ribu untuk satu orang peserta dan Rp350 untuk tiga orang peserta. Sementara itu, BA dan A bertugas menyuplai makanan. NA berperan sebagai petugas keamanan untuk memastikan peserta tidak membawa senjata dan narkoba.

Baca Juga: Dipidanakan Gegara Sebut Polri tak Netral

Setiap peserta yang masuk akan didata SP. Dia bertugas untuk mengecek pembayaran para peserta. Nama peserta akan dicocokkan dengan bukti transaksi yang sudah masuk ke rekening TRF.

Tiap peserta akan dijemput NM, RP, dan HW. Para peserta tidak bisa sembarangan masuk ke ruang pesta.

Yusri menambahkan satu orang dari sembilan penyelenggara tersebut juga terbukti positif HIV/AIDS. Tersangka tersebut nantinya akan ditempatkan di sel yang berbeda dengan tahanan lainnya.

Atas perbuatannya tersebut, para tersangka dijerat dengan Pasal 296 KUHP dan/atau Pasal 33 juncto Pasal 7 UU Nomor 44 Tahun 2008 dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU