Fitnah Mantan Pacar, Vanessa Lem Kemaluan Sendiri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Sep 2020 22:31 WIB

Fitnah Mantan Pacar, Vanessa Lem Kemaluan Sendiri

i

Vanesa Gesto (kanan) dan sang mantan, Ivan Rico (kiri).

 

SURABAYAPAGI.COM, Bembimbre- Apa yang dilakukan Vanesa Gesto sungguh konyol dan susah dinalar akal sehat. Perempuan asal Spanyol ini nekad melakukan hal ekstrem untuk memfitnah mantan pacar seolah-olah sang mantan menculiknya. Vanesa menelanjangi diri hingga separuh badan dan merekatkan organ kemaluannya dengan lem super.

Baca Juga: Difitnah Mantan Kekasih, Putri Iis Dahlia Depresi

Setelah beraksi ekstrem di luar rumhnya di kota Bembimbre, dekat Leon, Spanyol, Vanesa membuat tuduhan bahwa mantan pacarnya; Ivan Rico, menculiknya dan kemudian meninggalkannya dalam keadaan setengah telanjang.

Fitnah yang akhirnya terungkap berkat penyelidikan polisi itu membuat Vanesa Gesto dihukum penjara 10 tahun.

Cerita fitnahnya mulai terungkap ketika penyelidik polisi menemukan rekaman CCTV dari supermarket yang dikelola orang China yang menunjukkan Gesto membeli lem dan "perlengkapan penculikan" termasuk pisau yang dia gunakan untuk melukai dirinya sendiri.

Polisi juga menemukan satu-satunya kendaraan yang terekam kamera melewati tempat di mana dia mengaku telah diserang dan kemudian disiksa adalah sebuah truk sampah—bukan mobil hitam yang dia katakan telah diculik.

Rico (36), sempat menghabiskan beberapa hari di penjara sebelum upaya memalukan oleh Vanesa Gesto, yang dijuluki "Glue Liar" itu menjadi jelas.

Pengadilan di Leon, Spanyol utara, memvonisnya atas dua tuduhan membuat kejahatan dan memenjarakannya selama 10 tahun.

Dia juga diperintahkan untuk membayar mantannya sebesar 25.000 Euro sebagai kompensasi dalam hukuman tertulis yang dirilis minggu ini setelah persidangan awal tahun ini di Pengadilan Provinsi Leon.

Jaksa penuntut negara menuntut hukuman 11 tahun, delapan bulan penjara.

Pengacara Vanesa, Emilia Esteban, memutuskan hubungan dengan kliennya itu setelah terungkap bahwa dia berbohong.

“Dia mencoba menjebak Ivan atas kejahatan yang dibuat-buat pada Oktober 2016, yang dikatakan telah terjadi di kota Bembimbre,” kata Emilia.

“Saya selalu percaya pada Vanesa dan itulah mengapa saya membelanya. Saya merasa terhina dan tertipu,” sambungnya.

Abang kandung Ivan, Rafael, yang mengatakan sejak hari pertama bahwa saudara laki-lakinya sedang tidur ketika dugaan serangan lem alat vital dan penculikan itu terjadi.

"Ibu kami menghabiskan waktu berhari-hari menangis setelah dia ditangkap," katanya.sun/mir

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU