SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Sebuah video merekam Pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati nomor urut 1 Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan Taufiqulbar berjoget dengan sejumlah penyanyi mendadak viral di media sosial. Mereka berjoget di atas panggung bersama diikuti para pendukungnya.
Baca Juga: Kapolrestabes Surabaya Sambang KPU, Bawaslu Serta Cek Kesiapan Logistik
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berencana akan memanggil panitia pengawas (Panwas) Kecamatan Wonoayu terkait video konser dangdut yang dilakukan pasangan calon (Paslon) Pilkada Sidoarjo nomor urut 1.
“Selasa (13/10) besok akan kami panggil untuk memastikan adanya pelanggaran dalam acara tersebut. Akan kami lakukan kajian awal dulu. Jika terbukti memenuhi unsur pelanggaran maka akan segera ditindaklanjuti,” jelas Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Sidoarjo, Mohammad Rasul, kemarin.
Sedang Divisi Penindakan Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha mengatakan, langkah itu diambil sekalipun belum ada laporan resmi dari masyarakat.
“Meskipun belum ada laporan, tapi kalau informasi terkait hal tersebut memang ada. Rekaman videonya juga ada. Kami akan dalami benar tidaknya berita yang viral di media sosial tersebut,” katanya.
Dalam video tersebut terlihat Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan Taufiqulbar berjoget di atas panggung yang ditata sebagaimana layaknya pagelaran konser dangdut.
Di atas panggung itu keduanya berdiri di depan para pemusik dangdut ditemani lima penyanyi perempuan yang semuanya tidak menggunakan masker.
Baca Juga: Banner FREN Asal Pasang Tanpa Izin, Pemilik Rumah Wadul Bawaslu Kota Kediri
Video tersebut kali pertama diunggah akun bernama M Taufiqulbar Msi pada Kamis (8/10/2020), sekitar pukul 19.18 dan 19.25. Video tersebut telah dilihat 686 dan 1.257 orang, serta mendapat beragam komentar netizen baik positif dan negatif. Namun pada Jumat (9/10/2020) sekitar pukul 17.30, video tersebut dihapus.
Kabarnya, acara tersebut digelar di garasi bus di Desa Becirongengor, Kecamatan Wonoayu, pada Kamis (8/10/2020) malam yang diikuti puluhan pendukung paslon yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat dan PPP itu.
Mengomentari hal tersebut, Ketua Tim Divisi Jaringan Paslon BHS-Taufiqulbar, Supriyono mengaku video itu adalah siaran streaming yang sengaja dibuat untuk disebarkan melalui media sosial seperti YouTube.
“Itu video streaming. Kita buat semacam webinar. Karena kampanye kan enggak boleh, dilarang, nah posisi kita pas di situ. Itu di dalam rumah, bukan di luar,” ujarnya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Mojokerto Gandeng Komunitas Masyarakat Ikut Aktif Awasi Pilkada 2024
Supriyono mengatakan, pihaknya sudah mengajukan izin kegiatan pada pihak kepolisian setempat, BPBD serta Bawaslu jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan acara dangdutan itu.
Supriyono bahkan menuding ada pihak lain yang sengaja ‘menggoreng’ kegiatan itu untuk menjatuhkan kredibilitas paslonnya. “Kenapa? Ada izinnya koq, SOP Covid juga. Saya ini advokat, tahu hukum dan aturan saya ini,” sanggahnya.
Uniknya, pengakuan dari Supriyono dibantah oleh Pjs Kapolsek Wonoayu AKP Sumono. Dia mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menerima permintaan atau pemberitahuan izin sama sekali dari pihak paslon yang mengusung tagline ‘Baik’ itu padanya.
“Saya nggak terima permohonan izin apapun. Kami malah dapat laporan dari masyarakat. Sewaktu personel kami datang ke sana, ternyata acaranya sudah bubar,” tandas AKP Sumono. sg/cr1/rl
Editor : Moch Ilham