SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Petani blewah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, banyak yang mengalami gagal panen. Hal itu lantaran terkena air hujan.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, bahwa ada 353 hektare sawah yang ditanami tanaman hortikultura tersebut mengalami gagal panen.
Baca Juga: Petani Cabai di Sampang Terancam Gagal Panen
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Suprianto mengatakan, pada tahun ini, 602 hektare lahan persawahan ditanami semangka dan blewah, yang berada di Kecamatan Megaluh, Plandaan dan Tembelang.
"Musim penghujan tahun ini maju, sehingga membuat tanaman semangka dan blewah terancam gagal panen. Ada 353 hektare yang terdampak hujan yang mengakibatkan semangka dan blewah gagal panen," katanya, kepada jurnalis, Senin (02/11/2020).
Suprianto memaparkan, bahwa di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, ada 50 hektare, dan Kecamatan Plandaan ada 303 hektar gagal panen. Dan tidak ada asuransi untuk jenis tanaman hortikultura. Asuransi hanya untuk tanaman pangan seperti padi.
Baca Juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg
"Kalau tanaman hortikultura merupakan tanaman musiman yang hasil panennya fluktuatif. Karena itu asuransi tidak bisa menyasar pada jenis tanaman tersebut," paparnya.
Menurut Suprianto, berbeda dengan tanaman padi yang bisa mendapatkan asuransi bilamana terjadi gagal panen maupun terserang hama, serta mengalami bencana banjir.
"Asuransi padi, satu hektar mendapat Rp 6 juta ganti ruginya. Itu dari asuransi pangan, dari bantuan pemerintah pusat. Tetapi holtikultura ini kan fluktuasi harganya tidak menentu, jadi ada naik turun," pungkasnya.
Baca Juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang
Seperti diberitakan sebelumnya, petani blewah di Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Jombang mengalami gagal panen. Petani melampiaskan kekesalannya dengan menghancurkan blewah yang membusuk akibat hujan. suf
Editor : Moch Ilham