Ketersediaan Bed di Beberapa Rumah Sakit Menyusut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 24 Nov 2020 22:07 WIB

Ketersediaan Bed di Beberapa Rumah Sakit Menyusut

i

Rumah Sakit lapangan Indrapura kini mulai dipenuhi pasien Covid-19

Ekses Bertambahnya Pasien Covid-19 di Jatim November ini

 

Baca Juga: Tren Covid-19 Naik, Tapi tak Timbulkan Kematian

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Peningkatan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur cukup membuat beberapa rumah sakit kembali mengalami peningkatan pasien yang signifikan. Dari laman http://infocovid19.jatimprov.go.id per tanggal 24 November 2020 terdapat penambahan sebanyak 354 orang, sehingga totalnya menjadi 59.398 orang. Akibatnya sejumlah rumah sakit mengalami tren peningkatan pasien Covid-19. Terutama ketersediaan bed di beberapa rumah sakit yang mulai menyusut karena mulai terisi pasien positif Covid-19.

Hal ini diungkapkan Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, Selasa (24/11/2020).

"Penggunaan bed biasanya hanya 30, tapi sekarang meningkat 40 hingga 50 bed. RS meningkat, kalau sampai penuh ya jangan lah. Kalau tidak patuh protokol kesehatan (prokes) ya bisa penuh sungguhan," kata dr Joni, yang juga Direktur RSU dr Soetomo Surabaya, Selasa (24/11/2020).

Ia menyebut, peningkatan pasien Covid-19 salah satunya adalah dari dampak libur panjang. "Salah satunya dampak dari libur panjang. Mohon protokol kesehatan diutamakan," ujar dr Joni.

Menurutnya, jumlah pasien meningkat dari beberapa klaster. "Klaster keluarga cukup banyak, klaster komunal-komunal, pasar-pasar, kantor-kantor. Mangkanya harus hati-hati. Jika prokes ditaati maka akan turun lagi dan masyarakar harus mengetahui bahwa Covid-19 ini belum selesai," tandasnya.

Sementara itu, penanggung jawab RS Lapangan Kogabwilhan II, Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara membenarkan ada peningkatan jumlah pasien Covid-19. Pasien di awal bulan sempat stabil di 50-60 pasien dan kini melonjak sampai 205 pasien pada Sabtu (21/11/2020) lalu.

"Naik hampir 400 persen dari awal bulan. Dari total 375 tempat tidur yang tersedia, 205 di antaranya sudah terisi. Dari total pasien yang dirawat, mayoritas berasal dan klaster keluarga dan instansi dari sejumlah daerah di Jatim," katanya.

Dari data yang didapat, di RS Lapangan Indrapura dari 3525 pasien masuk tercata ada 3298 yang telah sembuh dengan angka kematian 0. Untuk pasien yang masih dirawat ada 198 orang.

Hal senada juga diungkapkan dr. Makhyan Jibril Tim Pakar Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur. dr Jibril menyebut kasus aktif sebanyak 3,96 persen pada dua minggu lalu meningkat menjadi 4,44 persen, naik 5 persen hingga Selasa kemarin.

“Kondisi di Rumah Sakit Lapangan dari biasanya 80-90 jadi 190 pasien. (Peningkatan) belum terjadi serentak di semua rumah sakit tapi beberapa rumah sakit menunjukkan adanya tren peningkatan. Sebelum bulan November 38%, sekarang 44-45%,” kata dia.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

Jibril berharap, masyarakat dapat lebih memperhatikan protokol kesehatan agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain.

 

Pemkot Gencar Tes Swab Gratis

Terpisah, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto saat ditanya tentang apakah Surabaya memasuki zona merah, menyangkal. Bahkan, Pemkot Surabaya mengklaim telah melakukan tes swab secara masif. "Kenyataannya gak seperti itu. Kita juga kerap melakukan tracing dan tes swab ketat atas perintah bu Wali," katanya.

Irvan meminta untuk menanyakan ke Dinas Kesehatan tentang data real jumlah pasien Covid-19 di Surabaya. "Ke Bu Fenny (Kadinkes Surabaya red) ya," jawabnya.

Sementara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun mengklaim, dalam sehari, rata-rata Dinkes Surabaya melakukan testing kurang lebih sekitar 3 ribu spesimen. Menurut Risma, meski COVID-19 sudah bisa dikendalikan, namun tak berarti testing berhenti begitu saja.

 

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

3.000 Swab Sehari

"Kemarin kita sudah lakukan di warga perbatasan kota. Sekarang kita fokus ke hotel, pertokoan dan mal. Jadi bukan berhenti, kita terus lakukan testing yang jumlahnya ribuan. Satu hari mencapai tiga ribu," kata Risma, Selasa (24/11/2020).

Mekanisme pelaksanaan swab di mal sendiri yakni jika jumlah karyawan yang di swab kurang dari 100 orang diarahkan ke puskesmas terdekat. Namun bila jumlah karyawan lebih dari 100 orang, maka petugas yang akan datang ke mal. "Kita tidak menunggu pasien. Tapi kita masih dan terus melakukan swab," ujarnya.

Sementara Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita, mengatakan, tes swab yang dilakukan di kawasan mal dilakukan sejak awal November. Hingga kini sudah mencapai 5.082 spesimen dan hasil yang sudah keluar ada 4.328 orang.

"Untuk hasilnya pasien yang negatif 4.134 karyawan atau 81,35 persen. Kemudian untuk yang terkonfirmasi hanya 130 karyawan," kata Feny sapaan akrabnya.

Angka lebih dari 5 ribu orang itu merupakan total kumulatif seluruh mal se-Surabaya. "Totalnya khusus dua mal di kawasan selatan dan pusat ada 435 karyawan. Sekarang masih sedang menunggu hasil," ujarnya. mbi/byt/alq/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU