YKPN Dukung Produk dari Program OPOP Jawa Timur Go Global Market

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Des 2020 21:36 WIB

YKPN Dukung Produk dari Program OPOP Jawa Timur Go Global Market

i

YKPN Jawa Timur dukung produk dari One Pesantren One Product (OPOP) untuk masuk ke global market. Senin (21/12/2020) . SP/ MOCHAMMAD KASYFI FAHM

SURABAYAPAGI,Surabaya - Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Jawa Timur mendukung penuh produk dari One Pesantren One Product (OPOP) untuk masuk ke global market. Dukungan itu dalam bentuk penyediaan akses dagang ke beberapa mitra YKPN Jawa Timur di luar negeri. Senin (21/12/2020).

Ketua YKPN Jawa Timur, Dr. Ir. Jamhadi, MBA, mengatakan, "Setidaknya ada 23 negara yang minat menerima produk OPOP Jawa Timur, dan 8 diantaranya sudah memberikan dukungan dan teken MoU, antara lain Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Turkei, Belarus, Maroco, Madagaskar, dan New Zealand," paparnya.

Baca Juga: 40 Jenis Produk UMKM Pondok di Lamongan Masuk Program OPOP

Tak lupa, Jamhadi yang juga Ketua Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur ini juga mengucapkan selamat atas suksesnya pembukaan dan penyelenggaraan pameran produk OPOP Jawa Timur di hall Maspion Square Surabaya.

Peserta pameran produk OPOP Jawa Timur diantaranya ialah Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong (Kabupaten Probolinggo), Pondok Pesantren Pomosda (Nganjuk), Pondok Pesantren Mambaul Hisan (Blitar), Pondok Pesantren Fathul Ulum (Jombang), Pondok Pesantren Qomaruddin (Gresik), Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin (Tuban), Pondok Pesantren Assidiqiyah (Madiun), Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh (Malang), Pondok Pesantren Al Inayah (Pasuruan), Pondok Pesantren Ichyaus Sunnah (Jember).

Beberapa produk yang dipamerkan diantaranya olahan susu kedelai, tas batok kelapa, sorgum dan kue, kerajinan, olahan jamur, bunga hias, kopi kemasan, dan sebagainya. Pameran produk OPOP Jawa Timur ini dibuka oleh Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim, dengan dihadiri oleh Emil Elisianto Dardak Wakil Gubernur Jatim, Heru Tjahjono (Sekdaprov Jawa Timur), Pangdam V Brawijaya, Cik Lan (Sekretaris Maspion Grup) mewakili Alim Markus (CEO Maspion Group), M Ghofirin (Sekretaris Jatim), pengasuh pondok pesantren, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jawa Timur. Di dalam pembukaan, juga terdapat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Ketua OPOP Jawa Timur, Heru Tjahjono beserta sejumlah Pondok Pesantren.

Adapun mitra OPOP Jawa Timur di luar negeri yang difasilitasi YKPN Jawa Timur, antara lain Malaysia dan Turki, Brunei Darussalam, dan beberapa negara lainnya. Diantara yang MoU ialah ditandatangani oleh Haji Yahya Edwards (Endeavour Company, Brunei Darussalam), Assaff Haji Abdul Salam (Brunei Darussalam), Khairulddin Shaik Yusuf, Yuksel Kaya (CEO Machines Turki), Frankie Ridzal (Presiddnt CEO Indonesia, Chapter Malaysia), Hotman Wangi (President Indonesia Trade Association), Adj. Prof. Hashim Bin Saleh (President Kuala Lumpur International Chamber of Commerce-KLICC), Marco Raharitiana (KADIN Tavamatave Province Madagascar), Muhammad Haykal (Diaspora, Turki), Mr. Siraj Salman (Singapura), Adj Prof Dato Hasyim Bin Saleh (Malaysia), Benny Yan Pieter Siahaan (Dubes Madagascar). 

"Selanjutnya, kami dari Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara Jatim siap bekerjasama untuk improvements kuantitas dan kualitas ekspor yang berkelanjutan dalam memenuhi pasar global," lanjut Jamhadi, Chairman of the KLICC Councils for Indonesia.

Baca Juga: Podcast dan Kopilaborasi, Program OPOP Jatim

Dr. Ir. Jamhadi, MBA., yakin, produk OPOP Jawa Timur bisa menopang nilai ekspor Jawa Timur. Dirinya menilai, ekspor Jawa Timur pada November 2020 ini mencatatkan kinerja yang cukup baik. Tercatat, nilai ekspor mencapai USD 1,62 miliar atau naik sebesar 2,07% dibandingkan Oktober 2020.

Di lain kesempatan, Khofifah Indar Parawansa berharap melalui OPOP Jawa Timur, Indonesia bisa menjadi negara eksportir halal food terbesar di dunia. Dalam mewujudkan hal tersebut, pada kegiatan OPOP Expo 2020 telah menandatangani kerjasama secara virtual dengan dua negara. Yakni dengan Malaysia yang dilakukan oleh ketua Kadin Malaysia, Hasyim Shaleh dan Diaspora di Turki, Muhammad Haikal, serta beberapa negara lainnya.

"Bagaimana kita membangun jejaring MoU secara virtual dengan Dispora di Turki dan Ketua KADIN Malaysia, Prof Hasim Asyari. Mereka MoU dengan Ponpes. Sering kita lakukan baik secara regional, nasional, maupun international. Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat pesantren berdaya maslahat sejahtera," terang Gubernur Jatim itu.

Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Berbasis Pesantren

Totalnya, ada 350 pesantren yang telah bergabung dalam program OPOP Jawa Timur. Targetnya, pada tahun 2023 bisa 1000 pondok pesantren yang bergabung dengan OPOP Jawa Timur.

Sekretaris OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin mengatakan bahwa OPOP Jawa Timur bukan hanya dibuka untuk santri dan pesantren saja, tetapi juga untuk umum. Penandatanganan kerjasama dengan luar negeri akan membuka peluang untuk memasarkan produk OPOP di luar negeri.

"Komoditas yang diminati di Malaysia adalah kopi, fashion, dan handicraft. Di Turki kopi dan kerajinan sangat diminati. Ini membuka peluang untuk produk lainnya," ujar Ghofirin. mbi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU