Pemkot Masih Wacana, Rasa Sayang Blue Fish Sudah Buka Sampai Subuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 24 Mar 2021 22:22 WIB

Pemkot Masih Wacana, Rasa Sayang Blue Fish Sudah Buka Sampai Subuh

i

Aktivitas di Rasa Sayang Blue Fish di Jalan Tegalsari Surabaya.

 

Rencana Relaksasi Bagi Tempat Hiburan Malam Justru Ditemukan Ada Diskotik yang Sudah Buka dan Operasional Hingga Pukul 03:00 Pagi Setiap Hari Tanpa Dirazia. Padahal, Oktober 2020 Lalu, Rasa Sayang Blue Fish Kelabui Tim Satgas Covid-19 yang Tutup Diluar, Buka Didalam

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan relaksasi dengan membuka kembali dan melonggarkan waktu operasional tempat rekreasi hiburan umum (RHU) di Surabaya ternyata ‘kecolongan’ lebih dulu. Pasalnya, beberapa tempat hiburan malam di Surabaya, secara diam-diam, telah buka dan beroperasi melewati jam dan aturan yang telah ditentukan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 67 Tahun 2020 (Perwali 67/2020). Salah satunya yang membandel yakni Rasa Sayang Blue fish yang bertempat di Jalan Tegalsari Surabaya.

Padahal, Rasa Sayang Blue Fish di Jalan Tegalsari Surabaya ini, pada 24 Oktober 2020 lalu, pernah digerebek oleh tim gabungan terdiri dari Polrestabes Surabaya, Satpol PP dan TNI. Bahkan, penggerebekan Oktober 2020 itu, diperintah langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir.

Namun, sejak hari Kamis (18/3/2021) minggu lalu, redaksi Surabaya Pagi mendapat beberapa kiriman surat dan pesan dari pembaca baik yang masuk ke hotline redaksi ataupun e-mail. Para pembaca itu menginformasikan kalau Rasa Sayang Blue Fish masih membandel dengan tetap buka menerima pengunjung, berkerumun dan tanpa mengindahkan kondisi PPKM Mikro yang saat ini masih berlangsung.

“Blue fish Rasa Sayang ini nekat yah. Padahal sudah pernah digerebek sama polisi dan ditutup. Lha sekarang buka lagi. Soalnya saya pernah lewat disitu, pagi-pagi jam 3, ada beberapa orang yang keluar. Kondisinya dari luar padahal gelap. Mohon redaksi Surabaya Pagi bisa menelusuri. Trims,” tulis pesan yang masuk di pesan WA yang masuk di hotline redaksi Surabaya Pagi. Selain ada beberapa pesan lain yang masuk, yang kurang lebih isi pesannya hampir sama.

 

Undercover Surabaya Pagi

Atas dasar itu, tim wartawan Surabaya Pagi, melakukan penelusuran dengan metode undercover untuk mengungkap kebenaran informasi tersebut. Undercover dibagi dua tim terpisah, yakni pada akhir pekan, Sabtu (20/3/2021) dan hari biasa yakni Selasa (23/3/2021). Ternyata informasi bahwa Rasa Sayang Blue Fish masih buka melewati jam operasional yang diatur dalam Perwali 67/2020, yakni maksimal pukul 22:00 WIB, telah dilanggar.

Tim Surabaya Pagi mendatangi sekitar pukul 22:30 WIB malam di tempat hiburan yang menyediakan pub, karaoke dan beberapa wanita penghibur itu. Saat tiba di depan gerbang yang kondisi malam itu, baik hari Sabtu dan Selasa, kondisinya tertutup rapat dengan seng serta lampu mati, seolah-olah tidak beroperasi.

Hanya saja, ada satu sekuriti yang sedang menjaga dari luar, dengan menggunakan jaket. Menurut informasi yang dihimpun tim Surabaya Pagi, untuk masuk, sekuriti benar-benar selektif dan harus punya kata kunci.

 

Kata Kunci Masuk Blue Fish

Kata kunci itu diantaranya, harus kenal dengan mami yang mengkoordinir wanita pemandu lagu alias LC atau ada pelanggan VIP yang sudah menjadi langganan. Namun, saat itu, tim pertama, mencoba gambling dengan menyebut salah satu nama mami yang bekerja. Dan lolos. Kemudian, tim kedua, pada Selasa (23/3/2021), masuk secara gambling tanpa memakai kata kunci tersebut.

Tim kedua hanya mengatakan kepada petugas sekuriti itu, yakni menunjukkan gestur tangan dengan minum-minum (alkohol). "Oohhh ate mabok ta? Oke mlebuo," ucap sekuriti yang berdiri menjaga di depan pagar besi berwarna hitam.

Saat melewati pagar pertama dan memasuki halaman, sudah terdengar sayup-sayup dentuman music dugem dari luar. Tim Surabaya Pagi sempat bertanya berbisik pada salah satu rekan. “Musik bantere ngene kok sampai gak terdengar oleh tim Satpol PP atau Polri atau TNI? Onok opo yo,” tanya tim SP. Padahal tak jauh dari Rasa Sayang Blue Fish, sekitar 70 meter sebelah Timur ada Markas Kodim 0832 Surabaya Selatan. Juga 800 meter dari Blue Fish ada markas Polsek Tegalsari.

 

 

Tak Ada Prokes

Berjalan sedikit menuju pintu masuk suara musik kian keras, yang kemudian tim langsung disuguhkan dengan tampilan Hall yang siap memanjakan mata dengan live DJ. Terdapat beberapa meja yang disediakan untuk pengunjung jika mereka ingin menikmati suasana di Hall.

"Siap mas bro, kita sedia Room karaoke sama Hall. Mau yang mana,?" ujar salah seorang pelayan laki-laki lengkap dengan membawa menu yang disodorkan kepada pengunjung.

Varian menu yang ditawarkan berupa paket yang bisa dinikmati, dimulai dengan harga termurah sebesar Rp 1,2 Juta dengan satu botol minuman bermerk Captain Morgan, dua botol air mineral, satu piring kacang, dua minuman bersoda, serta tak lupa satu Room yang cukup luas sekitar 4x5 meter dan satu wanita pemandu lagu alias LC dengan pakaian ketat yang siap menghibur pengunjung.

"Mas, ga kurang ta ceweknya? Mosok mek satu thok, kan kasian canggung. Dua lah, atau tiga. Khan bertiga, masing-masing satu," kata seorang wanita yang bediri dekat meja kasir bertindak sebagai mami di tempat tersebut. Sebagai catatan, semua pelayan yang menyapa tim SP saat itu, dua kali, tidak memakai masker. Bahkan, saat masuk pun tidak dilakukan SOP pemeriksaan suhu, sesuai protokol kesehatan, sebagaimana diatur dalam Perwali 67/2020.

 

Sediakan Puluhan LC

Akhirnya, tim mengambil tiga wanita pemandu lagu itu untuk menemani menuju room yang telah disediakan. Untuk memilih wanita pemandu lagu alias LC, tim langsung diajak ke sebuah akuarium, untuk ditunjukkan beberapa wanita cantik berpakaian seksi bejejer, yang kurang lebih ada 10-15 wanita.   "Piliho mas bro sing endi. Yang satu cewek ini gratis, sudah include paket. Sedang yang dua, tambahan," ucap Mami Mawar, sebut saja begitu.

Setelah memilih, si cewek akan dihantar menuju room yang telah dijanjikan untuk sekedar memandu lagu dan menikmati minuman keras yang telah ada di depan meja. Di ruangan Hall, dari sekian banyaknya pengunjung hanya satu pelayan yang memakai masker, sisanya tidak dan terkesan acuh sembari menikmati santapan di meja masing-masing.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Sesampai di room, tim mulai disambut oleh para wanita pemandu lagu itu. Sontak saja, salah satu tim, mencoba menggali ke salah satu LC.

“Dari mana mbaknya? Asli Surabaya? Sudah lama?

"Iya kak saya Surabaya, tepatnya orang Keputran. Disini yah udah lumayan," ujar pemandu lagu,  sebut saja, Melati Semerbak.

 

Pilih-pilih Pelanggan

Melati Semerbak, yang memakai dress ketat terusan berwarna cokelat muda memiliki berparas cantik ini mengaku setiap hari masuk kerja di Blue Fish. Ia dan teman-temannya, harus masuk pukul 16:00 sore hingga pukul 04:00 pagi.

“Disini buka setiap hari. Makanya harus kejar target. Apalagi dulu sempat kena Razia khan kak. Tadi masuknya gampang tah? Soalnya memang pilih-pilih pelanggan” tanya Melati Semerbak.

“Yah gampang lah.. udah tau clue-nya,” canda tim Surabaya Pagi.

“Lha memang dulu saat kena Razia, gimana kamu?”

“Yah sempat didata aja sama polisi. Tapi akhirnya bisa dipulangkan lagi. Disini memang sembunyi-sembunyi. Denger-denger, bos sini harus setor. Makanya aman. Asalkan dari luar harus ditutup,” cerita Melati, sembari sesekali ikut menyanyi meski suaranya tidak sebagus penyanyi-penyanyi kafe lainnya.

Saat itu, sekitar pukul 01:00 pagi, tak terasa tim, bisa berlama-lama di dalam room. Sesekali tim bisa keluar ke arah Hall yang sedang melantunkan live DJ. Posisi room yang dipesan tim Surabaya Pagi berada di lantai 3.

 

LC Bisa Diajak Check In

Dari tampak atas, tim yang ditemani oleh Melati Semerbak, bisa melihat Hall, beberapa pengunjung sedang asyik berjoget satu sama lain sambil ditemani dengan masing-masing LC.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

“Disini, kamu bisa diajak keluar tah? Check in?” tanya tim SP.

Melati Semerbak dengan entengnya, menjawab, “Bisa, asal hargae cocok!”

“Berapa?”

“Kalo aku cukup 1 (Rp 1juta) ae kak. Nanti di kosanku di deket sini. Mau tah?,” jawabnya sembari merayu canda.

Melati Semerbak pun kembali menceritakan kalau di Blue Fish, sehari bisa menemani dua kali dalam semalam sebagai teman bernyanyi. “Aku bisa dua kali kalau ada yang ambil saya kak sebagai teman nyanyi. Paling dikit ya satu. Ngene iki dilakoni wae mas, kerjaan," akunya sembari tersenyum.

 

Jam 3 Pagi Masih Buka

Hingga pukul 03:00 pagi, tim Surabaya Pagi meninggalkan room dan keluar dentuman hingar bingar musik dugem dari dalam Rasa Sayang Blue Fish. Sesampai diluar, tim sempat mencoba bertanya ke pengemudi becak yang sedang mangkal di dekat Rasa Sayang Blue Fish.

Pria yang enggan menyebut namanya itu, menceritakan, kalau di Rasa Sayang selama pandemi Covid-19 ini masih beroperasi selayaknya tidak ada pandemi Covid-19. “Masih beroperasi itu mas. Mereka dari luar saja gelap. Tetapi dalamnya banyak orang. Untuk mengelabuhi itu. Saya lihat sendiri, ada yang masuk sendiri-sendiri. Pria dan wanita. Mungkin sudah dikasih akses yah, jadi gak keliatan. Bahkan, pulang bubaran juga sendiri-sendiri. Tapi rata-rata kadang pernah jam 2 pagi atau jam 3,” kata tukang Becak itu polos.

Bahkan, tambah tukang becak itu, beberapa pengunjung kafe Blow Fish Rasa Sayang tidak pernah terlihat aktivitasnya. “Pernah saya ngantar ke situ mas. Mereka minta turun jangan didepannya. Jadi mereka jalan kaki sendiri,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Oktober 2020, beberapa petugas gabungan mencoba mendobrak dan memotong pagar gerbang dari Rasa Sayang. Saat itu, tim Patroli Gabungan mencurigai adanya pagar atau gerbang Blue Fish ditutup dan digembok. Namun, suara sound sistem menggelegar terdengar. Melihat hal itu, petugas langsung mendobrak dan membuka paksa gembok di pagar besi tersebut. Pintu kaca depan yang juga dalam kondisi terkunci itu juga didobrak. Tak satu pun sekuriti atau karyawan membantu petugas.

Setelah berhasil dibuka ternyata di dalam cafe ada banyak orang, baik karyawan maupun pengunjung. Hal ini yang membuat seluruh pengunjung beserta karyawan diamankan oleh petugas.

Pada Oktober 2020, di dalam cafe ternyata didapati ada 170 orang, 79 laki-laki dan 91 perempuan. Mereka selanjutnya diamankan ke gedung Bharadaksa Polrestabes Surabaya, untuk dilakukan pemeriksaan. Tim Surabaya Pagi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU