SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari membuka Bazar Murah UMKM di Rest Area Gunung Gedangan, Kota Mojokerto, Kamis (29/4) sore.
Kegiatan yang digelar selama lima hari kedepan ini menjajakan puluhan produk UMKM Kota Mojokerto khususnya makanan minuman, produk alas kaki dan fashion.
Baca Juga: Perkuat Sinergi Perusahaan Mitra, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Customer Gathering
Dari pantauan Surabaya Pagi, Ning Ita tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 sore. Ia datang beriringan dengan Wakil Walikota Mojokerto, Ahmad Rizal Zakaria beserta Ketua Tim Penggerak PKK, Nur Hasanah.
Dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Harlistyati dan Kepala Cabang Bank Jatim Mojokerto, Eko Yudi Prastowo, Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini langsung menyambangi satu persatu stand yang ada di Bazar Murah UMKM.
Tak hanya berdialog dan berinteraksi, Ning Ita juga tampak memborong sejumlah produk mamin yang dijajakan. Menariknya lagi, Wali Kota melakukan transaksi pembayaran tanpa menggunakan uang tunai sekalipun, ia hanya menggunakan e- money atau uang virtual.
"Saat pandemi, uang tunai menjadi media penularan terbesar dari Covid-19, makanya kita sarankan pelaku UMKM memakai uang virtual, dengan produk QRis Bank Jatim yang sesuai anjuran Bank Indonesia," ujarnya.
Ning Ita menyebut, penggunaan transaksi dengan e-money ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto.
"Jadi di satu sisi pelaku UMKM dagangannya lancar dan laku sehingga bisa mendongkrak roda perekonomian masyarakat, serta di satu sisi, kita juga bisa menekan angka sebaran Covid-19 agar grafiknya tetap melandai," ujarnya.
Tak hanya itu, Wali Kota menambahkan, tujuan digelarnya Bazar Murah ini untuk memberikan fasilitasi tempat berjualan yang memadai kepada UMKM Kota Mojokerto agar tak liar berjualan di pinggir jalan raya.
"Di saat jelang hari raya idul fitri, kebutuhan masyarakat untuk produk khususnya makanan, minuman dan fashion cukup tinggi dibandingkan hari-hari biasa. Sehingga kami berinisiatif memberikan mereka tempat jualan yang layak dan strategis di Rest Area Gunung Gedangan," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan memfasilitasi berdagang di satu tempat, tentunya akan memudahkan para pedagang dan pembeli untuk melakukan transaksi yang aman dan nyaman. Karena, selain letaknya yang mudah dijangkau, Bazar ini juga menerapkan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Pertegas Komitmen Anti Korupsi, BPJS Ketenagakerjaan Mojokerto Gelar Hakordia 2024
"Momen jelang Idul Fitri adalah saat dimana pedagang bisa meraup omzet lebih tinggi dibanding hari biasa. Itu yang kita coba fasilitasi, agar mereka dapat berjualan dan meraih untung di tengah pandemi yang tak menentu ini," pungkasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, Ani Wijaya menjelaskan, terdapat 54 stand yang disediakan secara gratis. Stand ini hanya diperuntukkan untuk pelaku UMKM Kota Mojokerto.
"Yang dijual belikan adalah produk unggulan khas UMKM Kota Mojokerto. Diantaranya mamin, produk alas kaki, aksesoris dan fashion," jelasnya.
Ani menuturkan, rest area Gunung Gedangan ini sengaja dimaksimalkan manfaatnya sembari menunggu proses appraisal untuk bisa dikelola BUMD kedepannya.
"Meskipun proses pembangunannya sudah rampung, kita belum bisa mengoperasionalkan rest area ini, sebab masih dalam tahap proses appraisal," tegasnya.
Baca Juga: Optimalisasi Peran Zakat, Baznas Jatim Bersinergi dengan Pemerintah Tingkatkan Manfaat Sosial
Sementara itu, Kepala Cabang Bank Jatim Mojokerto, Eko Yudi Prastowo mengatakan pihaknya terus bersinergi dengan Pemkot Mojokerto untuk berupaya memberi fasilitas kepada pelaku UMKM berupa sistem pembayaran yang sudah diatur Bank Indonesia dengan menggunakan E Money yakni Q-Ris.
"Daftarnya tidak dikenakan biaya administrasi sama sekali, saldo pembukaan awal cukup Rp. 20 ribu saja dan itu sudah dapat nomor rekening bank jatim serta sudah dapat menggunakan fasilitas QRis," ungkapnya.
Eko mengimbau seluruh pelaku UMKM Kota Mojokerto untuk bergabung menjadi nasabah Bank Jatim. Sehingga situasi keuangan dapat dipantau dari yang tingkatan ekonomi super mikro hingga yang terbesar.
"Ketika perputaran uangnya bagus maka Bank Jatim akan datang membantu baik berupa pinjaman modal ataupun membantu pemasarannya melalui fasilitas marketplace Bank Jatim," tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan, hasil dari operasional Bank berupa deviden akan dimasukkan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan Kota Mojokerto. Dwi
Editor : Moch Ilham