SURABAYAPAGI, Bondowoso – Pelajar TK B dan kelas 1-3 Sekolah Dasar (SD) diwacanakan akan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang bakal digelar usai lebaran 2021 mendatang. Semula, PTM hanya dilaksanakan untuk siswa kelas 4-6 SD dan 7-9 SMP saja.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Haeriyah Yuliati mengatakan PTM bagi siswa TK B dan 1-3 SD bakal dilangsungkan pada 20 Mei mendatang. Saat ini masih dalam tahap menyiapkan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan. Pelaksanaan PTM juga harus mendapat izin orang tua siswa. "Pelaksanaan PTM untuk siswa TK B dan 1-3 SD direncanakan setelah Lebaran, atau tepatnya 20 Mei," katanya, Sabtu (8/5/2021).
Baca Juga: Diterjang Hujan Angin Kencang, Puluhan Rumah di Bondowoso Rusak
Haeriyah menjelaskan PTM bagi siswa TK B dilaksanakan sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang SD.Sebab, pembelajaran lewat daring lebih sulit diterapkan untuk siswa TK B. Proses belajar mengajar pun menjadi tidak maksimal.
Pelaksanaan PTM untuk TK B berlangsung 1,5 jam dan akan dipantau secara ketat. "Pihak Lembaga TK khawatir siswanya belum siap masuk SD karena belajar daring tidak maksimal. Oleh karena itu, mereka mengajukan PTM. Pembelajaran baca tulis menghitung (calistung) kepada siswa jadi fokus utama," jelasnya.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto: Kita Harus Senafas dalam Memenangkan Seluruh Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan
Ia melanjutkan, jumlah siswa yang hadir dalam PTM wajib dibatasi 50 persen. Beberapa sekolah, menerapkan sistem pembagian rombongan belajar. "Sistemnya memang berbeda-beda tiap lembaga sekolah. Salah satunya, misal, Senin-Rabu siswa kelas 1-3 yang masuk sekolah. Untuk Kamis-Sabtu siswa kelas 4-6. Penerapannya menyesuaikan jumlah ruang kelas," terangnya.
Sejauh ini, pelaksanaan PTM di Bondowoso berjalan aman dan lancar. Tidak menutup kemungkinan PTM di Bondowoso bakal merata pada tiap jenjang pendidikan.
Baca Juga: KPU Bondowoso Catat Ratusan Surat Suara Rusak Robek hingga Bernoda
Tentunya lebih dulu melalui proses pertimbangan kondisi persebaran Covid-19."Kami terus memantau pelaksanaan di lapangan atau monev (monitoring evaluasi) dan berkomunikasi dengan lembaga sekolah. Hingga kini tidak ada kendala. Kami juga menyampaikan ke kepala lembaga sekolah kalau ada siswa yang sakit tadi perkenankan masuk. Itu untuk antisipasi," pungkasnya.tn/na
Editor : Mariana Setiawati