Kasus Harian Covid-19 Malaysia Melonjak, Kalahkan Rekor di India

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Mei 2021 10:17 WIB

Kasus Harian Covid-19 Malaysia Melonjak, Kalahkan Rekor di India

i

Petugas kesehatan Malaysia saat akan memeriksa pasien Covid-19. SP/ MLY

SURABAYAPAGI/.com, Malaysia - Setelah India yang di hantam badai Covid-19 yang kian memburuk, kini berdasarkan situs statistik Our World in Data kasus Covid-19 harian Malaysia meningkat pesat dan telah melampaui tren India.

Sementara itu, infeksi Covid-19 secara harian di Malaysia dalam satu pekan terakhir telah melampaui India. Pada Selasa (25/5/2021), Malaysia melaporkan 205,1 kasus per 1 juta penduduk dalam satu pekan, sementara India 150,4 per 1 juta penduduk. Populasi Malaysia yang berjumlah sekitar 32 juta jauh lebih kecil dari 1,4 miliar di India.

Baca Juga: Ada Kemungkinan Akhir 2022, PPKM Berhenti

Secara umum, jumlah kasus Covid-19 sebenarnya lebih tinggi daripada kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, terutama karena kurangnya pengujian. Di India, beberapa penelitian menemukan bahwa kasus kemungkinan besar tidak dilaporkan.

Namun, itu bukan pertama kalinya Malaysia mengalahkan India. Our World in Data menunjukkan bahwa kasus harian Malaysia per satu juta orang juga lebih tinggi daripada di India antara 15 November tahun lalu dan 27 Maret 2021.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah juga mengatakan saat ini ada 756 pasien Corona yang tengah menjalani perawatan di ICU, melampaui rekor kemarin sebanyak 726 pasien.

"Dari 756 pasien yang dirawat di ICU, 377 membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas," kata Noor Hisham, Kamis (27/5/2021).

Tak hanya itu, pihak berwenang memperketat pembatasan Covid-19 Malaysia selama akhir pekan, tetapi menghentikan penutupan penuh. Pemerintah menyatakan beberapa industri perlu tetap buka.

Baca Juga: Riset: Tumbuhan Pegagan Embun Bisa Cegah Infeksi Covid-19

“Banyak yang khawatir bahwa penutupan yang ketat akan merusak perekonomian,” kata Adeeba Kamarulzaman, spesialis penyakit menular di Universitas Malaya. "Tapi dampaknya akan lebih buruk, atau berlangsung lebih lama, jika kita melanjutkan dengan tindakan setengah hati."

Saat ini Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menuai kritik lantaran kasus Covid-19 di negaranya mengalami lonjakan. Muhyiddin mempersilakan warga memakinya asal mereka memainkan perannya masing-masing dalam mengurangi angka penularan.

"Mereka bisa memanggil saya 'perdana menteri bodoh', tidak apa-apa," kata Muhyiddin Yassin dalam wawancaranya di sebuah televisi seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 26 Mei 2021.

Baca Juga: Kasus Omicron XBB Terus Naik, Menkes Budi Tenangkan Warga

Muhyiddin mengakui jika sulit mengatasi Covid-19 di negaranya. Sebabnya mengajak semua pihak memainkan perannya masing-masing. "Ini tanggung jawab bersama kami," tuturnya.

Pihak berwenang telah dikritik karena tidak memberlakukan pembatasan yang lebih ketat atau mengambil tindakan yang lebih keras terhadap pelanggar kebijakan lockdown. Selain itu, kampanye vaksinasi yang dimulai pada Februari telah memicu tuduhan bahwa beberapa penerima mendapat dosis yang lebih rendah dari yang dibutuhkan.

Sebelumnya, Malaysia telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Oxford University-AstraZeneca, dan perusahaan bioteknologi Cina, Sinovac. Pemerintah mengatakan akan memvaksinasi 80% populasi hingga akhir tahun, tetapi hanya sekitar 5% yang telah menerima setidaknya satu dosis sejauh ini. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU