Home / Peristiwa : Strategi Camat Sawahan Tangani Pandemi

Bila Ada Warganya Melanggar, Diwongke dan Dirangkul

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Mei 2021 21:25 WIB

Bila Ada Warganya Melanggar, Diwongke dan Dirangkul

i

Camat Sawahan M Yunus saat menjadi new man di Tanjung Perak. SP/Anggadia

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sudah setahun lebih kita semua merasakan dampak pandemi covid - 19. Mulai dilarang bepergian, menggunakan masker, hingga aturan aktivitas jam malam bagi warga. Walaupun angka penularan mulai melandai tapi dampak itu masih kita rasakan bersama. 

Ditemui Surabaya Pagi, di kantor kecamatan Sawahan, Kamis (27/5/2021), M Yunus saat itu telah selesai melakukan apel untuk kampung tangguh berbicara hingga pukul 22.00 WIB.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Selama menjadi camat, ia memiliki trik khusus untuk menekan angka penyebaran covid-19 di wilayahnya. Bahkan ia tak segan untuk memberikan hadiah bagi lurah yang mampu 6 bulan secara berturut-turut memiliki kasus nol. 

Pria yang juga menjadi icon New Man ini membocorkan rahasianya untuk mengawasi, mengontrol dan menjaga warganya dari virus corona terutama bagi warga yang bandel dan takut kepada program pemerintah yang berkaitan dengan dengan 3T.

Ia memberi contoh kasus saat ada pedagang yang positif corona di salah satu pasar wilayah Kecamatan Sawahan. 

"Waktu itu ada pedagang positif. Jadi waktu itu saya harus swab seluruh pedagang. Awal awal nolak untuk di swab sampek kepala puskesmas nelpon saya katanya ndak bisa ini (Swab) kalo ga ada bapak. Saya lebih menggunakan pendekatan komunikasi yang baik saya datangi saya ajak ngomong pake bahasa Madura kan kebetulan saya juga dari Madura. Saya kasih pengertian tugas pemerintah  kan nglindungi masyarakat," ujar pria berkepala plontos tersebut. 

Ia juga mengakui selama pandemi hampir satu tahun lebih ini dia tak pernah mengalami gesekan dengan masyarakat. Masyarakat yang mempertanyakan kebijakan pemerintah pun ia jelaskan dengan pendekatan komunikasi yang baik. 

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

"Alhamdulillah kita ga pernah ada gesekan di lapangan. Ndak ada protes yang berlebihan ga ada. Dulu pernah ada di cafe live music, kan gak boleh. Pertama marah-marah. Oh ya sudah kalau gitu, akhirnya saya tunggu di kantor. Saya temui langsung, saya kasih pengertian, dan saya bilang ke mereka, kalau saya minta tolong untuk sama-sama menjaga," ujar Yunus sambil tertawa. 

Selain itu ia juga memanfaatkan keberadaan TOA Speaker masjid dan musholla dan program cangkrukan warga selama dua minggu sekali. Ia sengaja turun langsung ke lapisan paling bawah agar tak ada jarak dengan masyarakat.

Lanjutnya, ia juga mengatakan koordinasi dengan tiga pilar lainnya juga sangat penting untuk menekan angka persebaran. Ia memaparkan bahwa hubungan dengan Danranmil serta Polsek juga menjadi salah satu cara efektif agar masyarakat memahami bahwa perlu kerjasama yang baik untuk menekan angka persebaran. 

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

"Saya tiap bergerak ke lapangan mesti ngajak 3 pilar (Polri, TNI dan Satpol PP), ndak pernah sendirian. Ga Ada masalah dengan koordinasi 3 pilar. Hubungan kami ini harmonis. Saya bikin gebyar apel selalu datang Kapolsek dan Danranmil. Intinya komunikasi dan kedekatan", ujar Yunus. 

Terakhir, ia berpesan kepada jajarannya untuk berkomunikasi dengan baik dan menggunakan cara - cara komunikasi persuasif kepada masyarakat. 

"Masyarakat itu jangan disalahkan. Harus diwongke, dirangkul, diajak kerjasama, dan dilibatkan langsung bersama-sama untuk memerangi pandemi ini InsyaAllah ga akan ada namanya gesekan di lapangan jika komunikasinya baik", tutup Yunus. cr05-ang/cr3/ham 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU