Meski Pandemi, Lamongan Penyumbang Tembakau ke 5 di Jawa Timur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Jun 2021 16:12 WIB

Meski Pandemi, Lamongan Penyumbang Tembakau ke 5 di Jawa Timur

i

Bupati, Wabup dan sekda saat memulai tanam tembakau. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Meski kondisi masih pendemo covid-19, Kabupaten Lamongan masih bisa meningkatkan produktivitas tanaman tembakau. Bahkan Lamongan penyumbang terbesar ke 5  di Jawa Timur.

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan, Sujarwo saat melakukan Tanam Tembakau Perdana jenis virginia K326 bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Desa Nguwok Kecamatan Modo, Kamis (3/5/2021).

Baca Juga: Ring Road Lamongan Sepanjang 6,9 Km, Dongkrak Kemajuan Ekonomi

Tanam tembakau perdana yang dilakukan oleh Bupati Yes ini menurut Sujarwo, tercatat 9.400 ton dari 122 ribu ton produksi tembakau tahun 2020 di Jawa Timur berasal dari Kabupaten Lamongan. 

Tembakau dari Lamongan ini kata Sujarwo, termasuk penyumbang terbesar kelima di Jawa Timur. tembakau kita tahun 2020 kemarin mencapai 9.400 ton dengan provitas 1,45 ton/ha. Sedangkan tahun 2019 hanya 8.400 ton dengan provitas 1,35 ton/ha. Ini menunjukkan meski di tengah pandemi, para petani terus mengalami produktivitas kerja.

Diterangkan lebih lanjut oleh Sujarwo, di Kabupaten Lamongan ada dua jenis tanaman tembakau yang ditanam para petani, yakni tembakau Virginia dan Jawa. Sujarwo menjelaskan, seluas 4.300 hektar lahan sawah di Kabupaten Lamongan ditanami tembakau jenis Virginia, 60 hektar diantaranya berada di Desa Nguwok, sementara 3.200 hektar menanam jenis tembakau Jawa.

Sementara itu, Bupati Yes mengatakan meski produktivitas tembakau di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan pada tahun 2020, justru Kabupaten Lamongan mengalami peningkatan. Hal ini kata Yes, menunjukkan para petani terus mengalami produktivitas kerja meski di situasi pandemi.

Baca Juga: Saling Daftar Bacabup, Foto Wabup di Acara Pemerintahan Sudah Tidak Disertakan

“Produksi tembakau di Jawa Timur pada tahun 2020 hanya 122 ribu ton, sedangkan tahun 2019 mencapai 135 ribu ton, artinya mengalami penurunan. Sementara kita malah mengalami kenaikan, bahkan provitas kita diatas rata-rata Jawa Timur. ini menunjukkan para petani terus mengalami produktivitas kerja meski di situasi pandemi,” tuturnya.

Tak hanya tanaman tembakau saja, Yes mengungkapkan pada sektor pertanian seperti padi misalnya, pada tahun 2019 produksi padi mencapai 1.025.000 ton, sedangkan tahun 2020 naik menjadi 1.100.000 ton.

Sebelumnya, Bupati Yes didampingi Wabup Abdul Rauf, Ketua DPRD Abdul Ghofur beserta jajaran Forkopimda Lamongan mengunjungi area persawahan Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring untuk melakukan Gerakan Pengendalian (Gedral) Hama Tikus. Hal ini tentu sebagai bentuk upaya menjaga agar tanaman pangan di Kabupaten Lamongan tetap terjaga.

Baca Juga: Panen Padi Triwulan I 2024 di Lamongan Berhasil dan Sesuai Jadwal

Pengendalian hama tikus menggunakan belerang ini menurut Bupati Yes merupakan salah satu upaya pengendalian hama secara kimiawi. Namun begitu, Yes berharap agar petani tetap menggunakan pengendalian hayati seperti Rubuha (Rumah Burung Hantu).

"Ada 120 hektar lahan sawah yang terserang hama tikus. Berbagai upaya terus kita lakukan salah satunya yaitu rumah burung hantu yang berhasil diterapkan di kawasan pertanian Kecamatan Babat. Ada lebih dari 1.100 Rubuha di Lamongan tentu ini terus kita fasilitasi agar di Lamongan semua menerapkannya," ucap Yes. jir

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU