Dari Usaha Rumahan, Kini Sukses Bisnis Kerupuk Tengiri hingga Luar Jawa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Jul 2021 11:25 WIB

Dari Usaha Rumahan, Kini Sukses Bisnis Kerupuk Tengiri hingga Luar Jawa

i

Agus Setyawan dengan produk kerupuk ikan tengiri miliknya. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pemilik usaha kerupuk ikan tengiri Agus Setyawan mengaku merintis usaha kerupuk pada tahun 2014. Kala itu ia memulai usaha dengan sang adik Novianti dengan kerja bersama, hingga menjadi salah satu produk UMKM yang laris. 

"Paling susah awal-awal itu adalah pemasaran dan minimnya modal yang kami punya. Berbekal pensiunan dan tabungan sebagai pekerja outsourcing kami memulai usaha ini. Awalnya cuma produksi 5 kilogram saja, kini sehari bisa mencapai satu kwintal," cerita Agus.

Baca Juga: Bisnis Kacang Sukro Beromzet Miliaran

Agus juga menyampaikan bahwa Kerupuk tenggiri Dua Bersaudara cap burung elang ini telah menjamah pulau-pulau di Indonesia bersama beberapa camilan miliknya. Biasanya di kirim ke Sukoharjo, Jawa Tengah, Surabaya hingga luar Jawa.

Bermodal kerja keras dan ulet, akhirnya bisnis kerupuk tenggiri ini mampu bertahan hingga 7 tahun dan memiliki omset jutaan rupiah perharinya. Bahkan, bisnis ini pun membuat Agus Setyawan dikenal sebagai pengusaha camilan Cap Elang. 

Baca Juga: Rintis Usaha Helm Retro Beromzet Ratusan Juta

Awalnya, produksi kerupuk ikan tenggiri milik Agus ini hanya mencapai 5 kg saja. Setelah 7 tahun lamanya, angka produksi Kerupuk ikan tenggiri pengusaha Cap Burung Elang kini mencapai rata-rata 80-100 kilogram per harinya.

Saat ini ia memiliki 14 produk camilan yang menjadi komoditas barang dagangannya, namun hanya kerupuk ikan tenggiri saja yang diproduksi di rumahnya.

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Bisnis kerupuk miliknya kini memiliki 11 karyawan, 5 diantaranya laki-laki dan 6 perempuan yang merupakan ibu-ibu rumah tangga. Beberapa sudah memasuki usia senja. Ia pun mengunakan sistem borongan dengan harga per 1 kilogram Rp 10 ribu.

Namun, Agus mengaku usaha kecilnya, kerupuk ikan tengiri ini juga terdampak pandemi Covid-19. Ia bercerita bahwa pendapat bersih perharinya mengalami penurunan. Sebelum pandemi salah satu UMKM Kabupaten Mojokerto ini, pendapatan bersih mencapai Rp750 ribu perharinya, sedangkan di masa pandemi ini Rp 400 ribu - Rp 500 ribu. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU