Luar Biasa Manejemen RS Lapangan Indrapura
Baca Juga: Lokasi Isoter dan RS Lapangan di Malang Raya, Dicek
SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura selama sepekan terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, dalam setahun terakhir, pasien yang sembuh bisa mencapai angka 92 persen. Hal ini menunjukkan penanganan manajemen Covid-19 di RSLI cukup bagus.
Ketua relawan pendamping Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (PPKPC-RSLI) Radian Jadid menyampaikan, saat ini mayoritas pasien yang dirawat di RSLI adalah pasien Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Para pasien PMI ini merupakan pekerja yang sebelumnya bekerja di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darusalam, Jepang, Inggris dan Belanda.
"Lokal sudah menurun banyak. Di RSLI 80 persen dari Pekerja Migran Indonesia," kata Jadid kepada Surabaya Pagi, Minggu (22/08/2021).
Hingga Minggu (22/8/2021) pukul 17:03 WIB, jumlah pasien yang dirawat di RSLI adalah sebanyak 222 orang. Dari jumlah tersebut, pasien PMI sebanyak 178 orang. Sisanya merupakan pasien yang berasal dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.
Baca Juga: Omicron Sudah di Jakarta, Surabaya Siaga
"Hari ini (Minggu kemarin, red) yang KRS (keluar rumah sakit-red) ada 8 orang, sehingga total kesembuhan menjadi 9.349 pasien," katanya
Sementara untuk total pasien yang dirawat sejak setahun lebih beroperasi adalah sebanyak 10.061 orang. Secara gender, jumlah pasien laki-laki masih mendominasi atau sebanyak 5.595 orang dan perempuan sebanyak 3.754 orang. Bila ditotal, dari pasien yang dirawat, dan jumlah pasien yang sembuh, sudah mencapai angka 92 persen RSLI berhasil menyembuhkan pasien Covid-19.
Berbeda dengan RSLI, Jadi mengaku, di RSDL Bangkalan per hari ini sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat. Total kesembuhan pasien adalah sebanyak 369 orang dari 452 pasien. Sementara untuk 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan 41 orang sisanya menjalani isolasi mandiri.
"Di Bangkalan, hari ini ada wisuda 2 orang, sekarang penghuni 0," aku Jadid.
Baca Juga: Varian Delta Plus Ancam Surabaya
Menurut Jadid, turunnya pasien lokal disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berkepanjangan, serta faktor kedua adalah turunnya upaya tracing dan testing yang dilakukan kepada masyarakat.
Selain kedua hal ini, menurut Jadid, saat ini banyak masyarakat yang memilih melakukan isolasi mandiri (isoman) dibandingkan menjalani perawatan di rumah sakit. sem/cr2/rmc
Editor : Moch Ilham