Hari Ini, Novel Baswedan cs Dilantik Jadi ASN Polri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 08 Des 2021 20:51 WIB

Hari Ini, Novel Baswedan cs Dilantik Jadi ASN Polri

i

Novel Baswedan dkk. usai mengikuti sosialisasi pengangkatan khusus sebagai ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/12).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -  Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri pada Kamis (9/12/2021) hari ini.

Pelantikan Novel Baswedan menjadi ASN Polri bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati setiap 9 Desember. Selain Novel Baswedan, sebanyak 43 mantan pegawai KPK lainnya juga bakal dilantik menjadi ASN Polri. Para mantan pegawai KPK yang setuju untuk menjadi ASN Polri tersebut sudah mendapatkan informasi dari Mabes Polri soal pelantikan besok.

Baca Juga: Pemudik Boleh "Bolos" Asal Ber-WFH

"Benar, kami sudah disampaikan oleh Mabes Polri bahwa besok pelantikan bertepatan dengan hari anti korupsi," kata mantan Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap saat dikonfirmasi, Rabu (8/12/2021).

Yudi berharap momen Hakordia besok menjadi semangat baru untuk dia dan rekan-rekannya dalam memberantas korupsi bersama Polri. Mantan penyidik KPK tersebut bakal kembali menunjukkan eksistensinya dalam memberantas korupsi bersama 43 rekannya di Polri.

"Berharap jadi momentum kami kembali memenuhi panggilan Indonesia untuk mengabdi dalam memberantas korupsi," pungkasnya.

Terpisah, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri hadir dalam prosesi pelantikan 44 mantan pegawai KPK ini.

 

Diminta Hadir

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menilai kehadiran Firli penting demi proses islah atau damai antara kedua belah pihak. Hubungan keduanya diketahui sempat memanas buntut pelaksanaan tes wawasan kebangsaan (TWK) yang memberhentikan 57 pegawai.

"MAKI memohon kepada Bapak Firli Bahuri Ketua KPK untuk berkenan hadir pada saat pelantikan 44 mantan pegawai KPK menjadi ASN Bareskrim Polri," kata Boyamin, Rabu (18/12).

Dia berkata, proses islah penting agar kedua lembaga, Porli dan KPK bisa bersinergi ke depan dalam kerja-kerja pemberantasan korupsi.

Menurut Boyamin, diakui atau tidak, pelaksanaan TWK telah membuat jurang pemisah antara KPK dan 57 pegawai. Sehingga, katanya, perlu kebesaran jiwa untuk islah atau berdamai kembali demi kebaikan bangsa dan negara.

Baca Juga: 110 ASN Diambil Sumpah, Bupati Pesan Agar Pelayanan Publik Harus Berkualitas

Boyamin menyarankan agar Firli bisa memulai proses islah dengan para mantan pegawainya. Dalam posisi ini, pihaknya tak ingin kembali mempermasalahkan siapa pihak yang salah dan benar. Namun, inisiatif Firli penting sebagai sosok yang lebih tua dan dengan jabatan lebih tinggi.

"Mari kita tutup masa lalu dan membuka lembaran baru untuk sinergi memberantas korupsi," katanya.

"Jika berkenan hadir pelantikan 44 ASN ek-KPK maka Bapak Firli sangat layak mendapat 4 bintang tituler sebagaimana simbol yang terpasang di Gapura Jalan Gardenia II Villa Galaxy Bekasi," tambah Boyamin merujuk jalan kediaman Firli.

Hingga berita ini naik cetak, Firli belum memberikan keterangan terkait kemungkinan dirinya akan hadir dalam prosesi pelantikan 44 dari 56 mantan pegawainya yang akan jadi ASN Polri.

 

Jokowi ke KPK

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Pasuruan Terapkan Sistem MERIT ASN

Sementara di waktu yang bersamaan pada Kamis (9/22) hari ini, Presiden Joko Widodo direncanakan mendatangi Gedung Merah Putih KPK, untuk menghadiri puncak peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) 2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) telah melakukan persiapan kehadiran Jokowi di KPK. Jokowi disebut akan hadir di KPK pada Kamis pagi.

"Iya hadir. Jam 9.30," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono lewat pesan singkat, Rabu (8/12).

Sekadar informasi, sebanyak 44 dari 57 mantan pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menyatakan setuju untuk bergabung menjadi ASN Polri. Sementara sisanya, memutuskan menolak untuk bergabung menjadi ASN Polri.

Sejumlah mantan pegawai KPK yang menyatakan sikap untuk tidak bergabung menjadi ASN Polri diantaranya, Rieswin Rachwell; Lakso Anindito; Rasamala Aritonang; Tri Artining Putri; Tata Khoiriyah; serta Benydictus Siumlala. Beragam alasan mereka menolak untuk menjadi ASN Polri. jk,05,rc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU