Pemukiman Kumuh Kota Mojokerto Turun Drastis, Program KOTAKU Terus Melaju

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 24 Des 2021 15:28 WIB

Pemukiman Kumuh Kota Mojokerto Turun Drastis, Program KOTAKU Terus Melaju

i

Program KOTAKU Kota Mojokerto melaksanakan Loka Karya dengan tema “Maju Melangkah, Ayo Berbenah” pada tanggal 23 s/d 24 Desember 2021. SP/Dwi AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Perkembangan penanganan kumuh di Kota Mojokerto mengalami dinamika yang terus berkembang. Kawasan Kumuh menurun secara signifikan sejak tahun 2015. Luas Kawasan kumuh di Kota Mojokerto hanya tersisa 40.18 Hektar atau 4,018 Km² dari 20.5 Km ².

Sebagai media koordinasi, sinergi dan diskusi dalam rangka evaluasi serta membangun integritas penangan kumuh Kota Mojokerto di tahun mendatang, maka Program Kotaku Kota Mojokerto melaksanakan Loka Karya dengan tema “Maju Melangkah, Ayo Berbenah” pada tanggal 23 s/d 24 Desember 2021.

Baca Juga: Petahana Ning Ita Bersaing Ketat dengan Menantu Kyai Asep

Kegiatan ini dihadiri virtual oleh stakeholder Pemerintah Kota Mojokerto mulai dari Dinas PUPRPRKP, Bappeda, Camat, Pemerintah Kelurahan, BKM, Organisasi kemasyarakatan, Asisten Korkot Mandiri dan seluruh tim KOTAKU Kota Mojokerto.

Loka karya ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan daerah dalam Penanganan Kumuh, Target dan Capaian Program KOTAKU, serta strategi kolaborasi dalam penanganan kumuh.

Karena Kota Mojokerto menjadi salah satu Kota sasaran penanganan dan pencegahan kawasan kumuh pada Program KOTAKU. Kegiatan lokakarya dibuka oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang diwakili, Evi Anggraeni, Kepala Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.

Dalam arahannya ia mengatakan, penanganan kawasan kumuh tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, namun semua stakeholder di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.

"Agar seluruh penangan bisa terintegrasi dengan baik. Pencapaian 0 persen kumuh harus diimbangi dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat secara berkelanjutan di masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Motor Adu Banteng, 2 Orang Tewas

Evi menambahkan, program KOTAKU di Kota Mojokerto mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Mojokerto karena Program KOTAKU memiliki sejumlah tujuan. Diantaranya program penanganan kawasan kumuh, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui pemenuhan layanan infrastruktur dasar umum pendukung perekonomian dengan pola padat karya.

"Ini sesuai penegasan Zainul Arifin, Tenaga Ahli Kelembagaan dan Kolaborasi OSP 3 Jawa Timur. Beliau tidak akan henti-hentinya untuk selalu menekankan berkolaborasi dan bersinergi dengan bebagai pihak dalam upaya menuntaskan masalah kekumuhan di Jawa timur khususnya di Kota Mojokerto," ungkapnya.

Penuntasan kumuh, lanjut Evi, tidak hanya selesai sebatas pembanguan infrastruktur pemenuhan kebutuhan saja, namun lebih utama adalah terkait dengan pemeliharaannya.

"Agar kualitas bisa terjaga sehingga manfaatnya akan terus bisa dirasakan oleh masyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Festival Hadrah Habsyi Jadi Momen Perluas Keterlibatan Masyarakat

Sementara itu, Askot Mandiri KOTAKU Kota Mojokerto, M. Yani Zamroni menegaskan bahwa sejak SK Kumuh Kota Mojokerto dikeluarkan, Program KOTAKU baik dari dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) maupun APBD Kota Mojokerto sejak Tahun 2016 telah mampu mengurangi tingkat kekumuhan di Kota Mojokerto.

“Capaian ini merupakan kontribusi nyata yang telah dilakukan dalam upaya pengurangan kumuh permukiman yang ada. Sehingga gerakan kolaborasi yang ditanamkan dalam substansi Program KOTAKU ini wajib didukung dalam rangka percepatan perwujudan Kota layak huni," ulasnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2021 Program KOTAKU telah melaksanakan tugas pendampingan infrastruktur terhadap kelurahan melalui Program Padat Karya yang dinamakan Cash For Work (CFW) di 9 kelurahan dan 1 Kelurahan BPM Reguler.

"Program ini sebagai sebagai upaya dalam membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 dan juga membantu pemerintah dalam upaya pemulihan perekonomian Nasional melalui pemberian upah tenaga kerja," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU