DPR-RI Kecewa, Dokter Terbaik Indonesia Dipecat!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 27 Mar 2022 19:57 WIB

DPR-RI Kecewa, Dokter Terbaik Indonesia Dipecat!

i

Dokter Terawan

Tindakan IDI Pecat Letjen (Purn) Dr. Terawan, tak Bisa Dibiarkan

 

Baca Juga: Jelajahi Kebun Binatang Surabaya, Anggota DPR RI Djarot Saiful Hidayat Beri Nilai B

 

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pencopotan secara permanen Dokter Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menguncang publik Indonesia.

“Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya. Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai menteri kesehatan RI,” ingat Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay yan sangat sedih dan menyayangkan atas kejadian itu, Minggu (27/3).

Diakuinya, pemecatan secara permanen dr Terawan dari keanggotaan IDI telah mendapat pro kontra dari masyarakat dan elite bangsa.

 

 

Dokter Terbaik

Pasalnya, kata dia, dr Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia. Sebagai dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan.

Bahkan tidak berlebihan bila disebut bahwa RSPAD menjadi salah satu rumah sakit besar yang berkualitas baik berkat tangan dingin dokter Terawan.

“Saya benar-benar terkejut dengan keputusan itu. Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturahmi dalam merajut persatuan. Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan. Permanen lagi. Ini kan aneh ya?” kata ketua Fraksi PAN DPR RI ini.

Menyikapi persoalan ini, kementerian kesehatan diminta mengambil tindakan. Kementerian kesehatan harus memfasilitasi pertemuan IDI dengan dr Terawan.

Berbagai persoalan dan isu yang beredar harus diselesaikan. Melalui dialog yang baik, semua masalah diharapkan dapat selesai.

“Ada beberapa kegiatan dr Terawan yang disoal. Misalnya, DSA dan vaksin nusantara. Saya dan keluarga adalah pasien langsung dr Terawan yang mencoba kedua hal itu. Setelah di-DSA, rasanya tidak ada masalah. Bahkan, ada perasaan lega dan enak. Begitu juga vaksin nusantara. Setelah divaksin, alhamdulillah tidak ada masalah. Sejauh ini, kami baik-baik saja,” katanya.

“Kalau dari pengalaman saya itu, saya merasakan tidak ada masalah sama sekali dengan dr Terawan. Dia bekerja secara profesional. Kita ditangani dengan baik. Bahkan, sebelum DSA harus mengikuti sejumlah test dan berkonsultasi dengan beberapa dokter lain,” urainya.

 

 

 

Tak Bisa Dibiarkan

Pemecatan seperti ini, lanjut Saleh, tentu tidak bisa dibiarkan. Ini bisa menjadi preseden buruk ke depan. Dikhawatirkan akan menyusul lagi pemecatan-pemecatan berikut dengan berbagai alasan lain.

“Bagaimana tidak? Mantan menteri kesehatan saja bisa dipecat? Apalagi yang lain. Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, tidak boleh tinggal diam. Mohon ini difasilitasi dan didamaikan. Itu pasti lebih baik bagi semua,” pintanya dikutip dari Fajar.co.id.

 

 

Baca Juga: PAN dan Golkar Ingatkan Hak Angket dengan Peta Politik di DPR

Dianggap Langgar Etik Berat

Pemecatan dimasukan media sosial dari surat edaran berkop surat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pada Sabtu (26/3/2022).

Surat tersebut berisi tentang Penyampaian Hasil Keputusan MKEK tentang Dr Terawan AGus Putranto, Sp. Rad.

Dalam surat tertanggal 8 Februari 2022 dengan nomor 0280/PB/MKEK/02/2022 itu, memuat hasil keputusan MKEK pasca Rapat Pleno MKEK Pusat IDI pada 8 Februari 202 merekomendasikan pemecatan Terawan.

Oleh MKEK IDI, Terawan dinilai melakukan pelanggaran etik berat (serious ethical misconduct), serta tidak melakukan itikad baik sepanjang 2018-2022.

Ada lima poin yang menjadi pertimbangan pemecatan Terawan dari keanggotaan IDI.

Pemecatan terhadap Terawan dianggap sebuah ironi.

Hal ini lantaran pada 12 Januari 2022 lalu, Terawan mendapat penganugerahan gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kesehatan Militer dari Universitas Pertahanan.

Acara pengukuhan Terawan sebagai profesor kehormatan itu dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Atas nama seluruh civitas akademica, saya ucapkan selamat kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Profesor Dr. dr Terawan Agus Putranto, atas pencapaian pretasi akademik yang membanggakan," kata Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

 

 

Punya Kompetensi

Baca Juga: dr Terawan, Diprediksi Menkes Lagi

Amarulla mengatakan, Terawan mendapat rekomendasi dari sejumlah profesor dari dalam negeri dan luar negeri untuk mendapatkan gelar profesor kehormatan ini.

Dia menyebut Terawan sebagai sosok prajurit TNI yang memiliki kompetensi, pengetahuan luas, dan prestasi luar biasa selama berdinas militer.

Sementara itu, dalam pidato pengukuhannya, Terawan membawakan Orasi Ilmiah yang berjudul 'Peran Kesehatan Militer Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional'.

Ia mengatakan, semakin majunya perkembangan ilmu dan teknologi membuat tantangan yang dihadapi Indonesia semakin kompleks.

Tantangan yang ada pada saat ini tidak cuma di bidang militer tapi juga pada bidang non militer, bahkan gabungan keduanya.

"Kesehatan militer merupakan bagian dari sistem pertahanan negara dalam menghadapi tantangan tersebut," jelas Terawan.

Terawan kemudian menyinggung Vaksin Nusantara yang ia kembangkan.

Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu mengatakan Vaksin Nusantara sebagai salah satu upaya penanganan pandemi Covid-19.

Terawan menyinggung nama Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Menteri Pertahanan RI Letjen Purn H Prabowo Subianto dalam sambutannya pada buku Mengenal Serta Membuat Vaksin Nusantara menyatakan bahwa Vaksin Nusantara ini merupakan salah satu bentuk pertahanan negara khususnya di bidang kesehatan dalam menghadapi perang biologis melawan Covid-19 dan memberikan dukungan terhadap karya anak bangsa," kata Terawan sebagaimana dikutip dari Youtube Universitas Pertahanan, Minggu (27/3/2022).

Terawan juga mengutip pendapat Kapolri soal Vaksin Nusantara.

"Sementara itu Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kemampuan suatu negara dalam menanggulangi pandemi Covid-19 akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengubah ancaman menjadi suatu peluang untuk melakukan lompatan kemajuan."

"Salah satu cara untuk menekan penyebaran dan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 adalah pembuatan Vaksin Nusantara," kata Terawan. n er, jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU