Home / Peristiwa : Peringati HSN di Ponorogo

Pemkab Instruksikan Seluruh Elemen Masyarakat Berpakaian ala Santri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Okt 2022 19:32 WIB

Pemkab Instruksikan Seluruh Elemen Masyarakat Berpakaian ala Santri

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Sejak tahun 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Hari Santri Nasional (HSN). Di Kabupaten Ponorogo, peringatan hari santri nasional sudah dilakukan sepekan jelang hari H. Ya, Jumat (14/10/2022), seluruh elemen masyarakat diperkenankan untuk memakai pakaian ala santri hingga tanggal 22 Oktober nanti.

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, jelang peringatan HSN 2022 secara khusus menginstruksikan kepada seluruh elemen masyarakat memakai pakaian ala santri. Yang laki-laki memakai baju koko dengan bersarung dan perempuan memkai baju muslim,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Produktivitas Padi Meningkat, Ponorogo Jadi Lumbung Pangan Terbesar di Jatim

Berpakaian ala santri ini, kata Agus, bukan hanya untuk menyambut hari santri, lebih dari itu yakni untuk menghidupkan kembali bahwa Ponorogo selain kota budaya juga kota santri. Sebab, Ponorogo banyak berdiri pondok pesantren.

Baca Juga: Kang Giri Hadiri Panen Raya di Desa Pondok

Agus menyebut mulai hari ini aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Ponorogo akan memakai sarung dan peci khas santri selama sepekan. Termasuk juga diinstansi tenaga pendidik, tenaga kesehatan maupun tenaga teknis yang bekerja di lapangan. Sementara untuk ASN non muslim diberi kebebasan untuk menyesuaikan pakaian yang digunakan.

Baca Juga: Barat Stadion Batoro Katong Ponorogo Bakal Dijadikan Gedung Ekraf

Hal itu sesuai dengan instruksi Bupati Ponorogo Nomor 5 Tahun 2022. Isinya adalah pada 14-22 Oktober 2022, dalam rangka menyambut Hari Santri diinstruksikan kepada ASN, karyawan, mahasiswa dan pelajar menggunakan pakaian ala santri.

Untuk mereka yang di lapangan, Agus mengaku juga tidak masalah menggunakan pakaian ala santri. Seperti di rumah sakit, dokter bisa menggunakan sarung.

“Ini demi menghormati Hari Santri. Juga dalam rangka memutar perekonomian. Karena banyak kegiatan yang kami lakukan dalam rangka Hari Santri,” pungkasnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU