SURABAYAPAGI.COM, Tulungagung - Sejumlah perahu penyeberangan di Kabupaten Tulungagung tidak beroperasi hari ini, Senin (17/10/2022). Debit air di Sungai Brantas sangat tinggi sehingga menutup dermaga perahu penyeberangan.
Kondisi ini membuat jasa penyeberangan yang menghubungkan antara wilayah Tulungagung dan Blitar terhenti. Mereka baru kembali beroperasi saat debit air sudah normal dan dermaga bisa digunakan.
Baca Juga: Ribuan Pelamar Ikuti Tes Tulis 94 Formasi PTT RSUD dr Iskak Tulungagung
Salah seorang kru di perahu penyeberangan Suwandi mengatakan, air di Sungai Brantas sudah meluap sejak pukul 06.00 WIB.
Sebelumnya mereka telah menerima pemberitahuan dari Dinas Perhubungan setempat terkait kondisi ini. Para pemilik perahu penyeberangan diminta untuk tidak beroperasi sementara karena debit air yang sangat tinggi dan berbahaya.
Baca Juga: Dulu Pernah Jualan Ikan Asin, Kini Sukses Miliki 38 Outlet Kue
"Kami sudah mendapatkan imbauan dari petugas Dinas Perhubungan agar tidak beroperasi jika kondisi tidak memungkinkan," ujarnya.
Tingginya debit air sungai disebabkan dibukanya pintu waduk di wilayah Blitar. Beberapa waduk membuka pintu air setelah ketinggiannya mencapai batas yang telah ditentukan. Jika tidak dibuka, dikhawatirkan akan membahayakan penduduk sekitar.
Baca Juga: Kasus DBD Tinggi, Permintaan Trombosit Meningkat
Luapan Sungai Brantas merupakan yang terparah. Sebelumnya, air di sungai juga pernah meluap dan membuat jasa perahu penyeberangan tutup.
"Tapi tidak separah ini, ini yang paling parah dalam tahun ini," tuturnya.
Ditutupnya jasa perahu penyeberangan memaksa sejumlah warga untuk memutar hingga sejauh 5 kilometer. Salah seorang pengguna jasa perahu penyeberangan, Fatah mengaku setiap hari melewatinya. Meskipun terdapat jembatan, karyawan pabrik ini memilih menggunakan jasa perahu penyeberangan karena relatif dekat.
Editor : Moch Ilham