Dokter: Penderita Diabetes Melitus Rentan Alami Kebutaan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 23 Okt 2022 19:33 WIB

Dokter: Penderita Diabetes Melitus Rentan Alami Kebutaan

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pasien diabetes melitus dapat berisiko mengalami diabetik makular edema (DME) atau penyakit yang mengakibatkan gangguan pada organ penglihatan.

Jika DME terdiagnosa secara dini, kondisi “kehilangan penglihatan” pada pasien dapat diminimalkan dan berpotensi untuk dipulihkan.

Baca Juga: Cegah Stunting, Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Gencarkan Generasi Sehat

Dokter Ari Djatikusumo SpM(K) Ketua II Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat mengatakan pasien perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak mengalami komplikasi pada matanya. Penting untuk mendapatkan pengobatan sedini mungkin. 

“Diabetes melitus merupakan penyakit yang berpotensi menyerang multiorgan, salah satunya mata, risikonya mengenai sekitar 20-40 persen pada penderita diabetes melitus,” kata dr Ari dalam acara bersama Bayer, disimak beberapa waktu lalu.

Hampir seperempat dari gangguan penglihatan ini cukup berat. Tentu saja gangguan penglihatan bisa membuat aktivitas tidak nyaman dan mengganggu produktivitas.

Baca Juga: TMMD ke 120 Kodim 0816/Sidoarjo, Rasa Kemanusiaan TNI, Ibu Sutinah Dapat Bantuan Kesehatan di Posko TMMD

Hal yang yang penting diingat adalah sebisa mungkin jangan menderita diabetes melitus. Tetapi jika sudah terdiagnosa, sebaiknya segera melakukan skrining mata.

“Periksakan segera, apabila memerlukan terapi, segera mengikuti anjuran tersebut sesuai protokol yang sudah ada,” lanjut dia.

DME masih menjadi penyakit yang menjadi beban masyarakat. Secara global, diprediksi sekitar 93 juta orang terdampak diabetik retinopati dan 21 juta diantaranya menderita DME4. 

Baca Juga: BKKK Surabaya Siagakan 75 Nakes dan 6 Ambulans untuk Pantau Kesehatan Jamaah Haji

Di Indonesia, diprediksi terdapat sekitar 28,6 juta penderita diabetes. Di antara pasien DM di Indonesia tersebut diprediksi sekitar 5,5 persen akan menderita DME.

Hal ini tentu menjelaskan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pasien DME, agar senantiasa memilih pengobatan yang tepat.hlt/dbt

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU