Home / Politik : ANALISA BERITA

Politik Identitas Bakal Marak Dipakai Pada Pilpres 2024

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Okt 2022 19:43 WIB

Politik Identitas Bakal Marak Dipakai Pada Pilpres 2024

i

Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute

SURABAYAPAGI, Surabaya - Para kontestan politik pada Pilpres 2024 diprediksi akan kembali mengangkat isu Politik Identitas sama seperti pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu. 

Hal ini akan mejadi salah satunya yang dipakai untuk menjegal Anies Baswedan.

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Anies Baswedan yang dinilai dekat dengan kelompok mayoritas muslim tentunya mudah sekali dicap fundamentalis, radikal dan sectarian.

Dan juga isu Politik Identitas ini juga digunakan untuk mengstigmakan ini kepada Anies Baswedan dan kandidat lawannya. 

Politik saling menjatuhkan ini tidak bisa dipungkiri sudah berlangsung. Kita akan melihat bagaimana situasi yang akan terjadi diantara pengusung masing-masing bakal calon presiden. 

Yang diinginkan publik yang berpikir jernih sebenarnya adalah adanya persaingan sehat dan saling support. 

Baca Juga: Anies Akui Prabowo, Keluarga Intelektual Terpandang

Tidak ada yang menggunakan cara-cara kotor untuk bersaing dengan saling menjatuhkan dan saling membunuh karakter.

Isu radikalisme adalah isu yang sangat mudah ditebak untuk digoreng yang disematkan kepada kaum tertentu dari kaum muslimin dan akan dibentur-benturkan dengan nasionalis sehingga seolah-olah kaum islamis dengan stigma radikalis, tidak nasionalis dan sesuatu yang seolah-olah harus diperangi. 

Upaya-upaya semacam ini harusnya dihentikan karena ini akan mempertajam polarisasi di masyarakat. Tolak ukur keberhasilan demokrasi itu seharusnya membuat masyarakat bersatu, bukan terpecah. 

Baca Juga: Terima Putusan MK, Anies-Muhaimin Kompak: Koalisi Perubahan Sudah Selesai

Semua orang terutama para politisi mempunyai tanggung jawab untuk membuat suasana negara ini penuh damai dan tidak terpecah belah.

Energi dan pikiran bangsa ini harus diarahkan kepada hal-hal yang membangun dan mempersatukan. Saling merangkul, bukan memukul.

(Lewat pernyataan tertulisnya yang dikutip dari laman wartaekonomi.co.id, Kamis (27 Oktober 22).

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU