BI Catat Modal Asing Rp900 M Masuk RI di Pekan Pertama November 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Nov 2022 11:14 WIB

BI Catat Modal Asing Rp900 M Masuk RI di Pekan Pertama November 2022

i

Bank Indonesia.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia mencapai Rp0,90 triliun atau Rp900 miliar periode 31 Oktober - 3 November 2022.

“Berdasarkan data transaksi 31 Oktober - 4 November 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,90 triliun [Rp900 miliar],” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini dalam keterangan resmi, Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga: Jokowi: Tumbuhkan Optimisme di Tengah Resesi Global

Nita memaparkan jumlah tersebut terdiri atas aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara sebesar Rp80 miliar, dan masuk ke pasar saham sebesar Rp820 miliar.

Kendati demikian, berdasarkan data setelmen hingga 3 November 2022 (year to date/ytd), secara keseluruhan terjadi aliran modal asing yang keluar dari pasar SBN sebesar Rp 176,33 triliun. Namun pada pasar saham, tercatat secara tahun berjalan terdapat total dana asing masuk mencapai Rp 78,86 triliun.

Per 27 Oktober 2022, BI juga mencatat premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 136,22 bps, dari 156,97 bps per 21 Oktober 2022. Sementara itu, premi credit swap default (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke 139,39 bps per 3 November 2022 dari 130,44 bps per 28 Oktober 2022.

Baca Juga: Hippindo Ingatkan BI, Dampak Kenaikan Suku Bunga

Di samping itu, BI mencatat rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.695 per USD, dan dibuka pada level Rp15.740 per USD. Kemudian, yield SBN 10 tahun turun 7,39% pada Kamis (3/11/2022) dan naik ke level 7,46% satu hari setelahnya. Adapun, yield US Treasury (UST) dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,147%.

"BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujarnya.

Selain itu, berdasarkan survei pemantauan harga sampai dengan minggu pertama November 2022, diperkirakan inflasi sebesar 1,08 persen (mtm).

Baca Juga: BI Prediksi KPR Tetap Tumbuh Tinggi

Adapun, komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu telur ayam sebesar 0,02% (mtm), daging ayam ras, beras, minyak goreng, tahu mentah, tomat, tempe, jeruk, dan sawi hijau masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu pertama November, yaitu cabai merah sebesar minus 0,07 persen (mtm), cabai rawit sebesar minus 0,03 persen (mtm), dan bawang putih sebesar minus 0,01 persen (mtm). jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU