Ekonomi Digital RI Diprediksi Tembus USD77 Miliar di 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Nov 2022 13:43 WIB

Ekonomi Digital RI Diprediksi Tembus USD77 Miliar di 2022

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Riset e-Conomy SEA 2022 oleh Google, Temasek, dan Bain Company memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai USD 77 miliar atau setara Rp 1.207,7 triliun pada tahun 2022 setelah tumbuh sebesar 22% selama setahun terakhir.

Ekonomi digital diproyeksikan mencapai USD 130 miliar hingga tahun 2025. Tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19 persen. Sementara itu pada tahun yang sama, sektor e-commerce Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 17 persen dan nilai GMV mencapai USD 95 miliar.

Baca Juga: Erick Thohir Dukung Program Ekonomi Syariah Yang Diusung Gibran

Perkembangannya masih akan terus tinggi hingga tahun 2030 yang diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran USD 220 sampai USD 360 miliar.

E-commerce, transportasi, dan pesan-antar makanan adalah tiga layanan digital teratas di Indonesia dengan tingkat penggunaan yang hampir merata di kalangan pengguna digital perkotaan.

Sektor e-commerce terus mendorong ekonomi digital dan nilainya diperkirakan mencapai USD59 miliar pada 2022. Meskipun aktivitas belanja offline kini mulai kembali bergairah, sektor e-commerce menyumbang 77 persen dari keseluruhan ekonomi digital.

"Indonesia memiliki sektor e-commerce dengan pertumbuhan tercepat kedua (setelah Vietnam) tetapi selain GMV ada banyak dimensi pertumbuhan yang kini juga harus difokuskan,” kata Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Konferensi AMA 2023 Bawa Misi Perbaiki Profesionalisme Pemimpin Era Digital, Alex Denni: Jangan Ngekor, Keluar Zona Nyaman

Transportasi dan pesan antar makanan diproyeksikan mencapai GMV USD8 miliar pada 2022 dan terus tumbuh dengan CAGR 22 persen menjadi GMV USD15 miliar hingga 2025. Sedangkan perjalanan online telah kembali dengan pertumbuhan 60 persen dari tahun ke tahun mencapai USD3 miliar pada 2022.

Sementara, layanan keuangan digital tumbuh karena adanya pergeseran perilaku offline-ke-online pasca-pandemi. Pada tahun 2022, Gross Total Value (GTV) pembayaran digital di Indonesia diperkirakan mencapai USD266 miliar dan terus tumbuh sebesar 17% mencapai GTV USD421 miliar hingga tahun 2025.

Randy menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan jangka pendek, bisnis kini lebih berfokus mencapai profitabilitas dengan memangkas biaya dan mengoptimalkan operasi.

Baca Juga: Aplikasi untuk Mengedit Video - Rahasia Kreasi Film Anda

“Setelah bertahun-tahun mengalami akselerasi, pertumbuhan penggunaan teknologi digital kini berangsur normal, dengan kalangan mampu dan kaum muda yang melek teknologi di perkotaan menjadi pengguna terbesar layanan digital,” ujar Randy.

Randy menilai, mayoritas pemain digital mengalihkan prioritasnya dari akuisisi pelanggan baru ke menciptakan engagement atau hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan yang sudah ada. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU