Pekan Kedua Desember 2022, Aliran Modal Asing Masuk RI Rp 1,77 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Des 2022 15:41 WIB

Pekan Kedua Desember 2022, Aliran Modal Asing Masuk RI Rp 1,77 T

i

Bank Indonesia.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp1,77 triliun sepanjang periode 5-8 Desember 2022.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, dana asing yang masuk tersebut berasal dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 8,45 triliun dan jual neto sebesar Rp 6,68 triliun di pasar saham.

Baca Juga: Hippindo Ingatkan BI, Dampak Kenaikan Suku Bunga

"Berdasarkan data transaksi 5-8 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 1,77 triliun," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12/2022).

Secara keseluruhan, sejak Januari 2022 hingga 8 Desember 2022 terdapat modal asing keluar bersih (nett outflow) dari pasar SBN senilai Rp140,62 triliun. Sebaliknya, tercatat modal asing masuk bersih (nett inflow) ke pasar saham domestik senilai Rp73,27 triliun dalam periode tersebut.

Adapun premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun per 8 Desember 2022 tercatat naik ke 100,20 basis poin, dari 89,11 bps per 2 Desember 2022.

Baca Juga: BI Prediksi KPR Tetap Tumbuh Tinggi

Di sisi lain, pada Kamis (8/12/2022) nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 15.620 per dollar AS, kemudian ketika dibuka pada perdagangan Jumat (9/12/2022), nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 15.560 per dollar AS.

Kemudian, yield SBN 10 tahun dilaporkan naik ke 6,94 persen dan turun ke 6,92 persen pada periode yang sama.  Sedangkan, untuk yield UST (UST Treasury) dengan tenor 10 tahun stabil di level 3,482 persen.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Maret 2024, Tumbuh 11,8%

Erwin mengatakan BI bersama dengan pemerintah otoritas terkait akan terus berkoordinasi untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU