GBK Jadi Aset Termahal di Indonesia, Bernilai Rp348 Triliun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Des 2022 10:47 WIB

GBK Jadi Aset Termahal di Indonesia, Bernilai Rp348 Triliun

i

Gelora Bung Karno (GBK). Foto: Dok. Kementerian PUPR.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Negara mengungkapkan aset negara yang paling mahal di Indonesia adalah komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Menurut Direktur Barang Milik Negara (BMN) Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Encep Sudarwan, total nilai aset kawasan GBK Senayan mencapai Rp348 Triliun. Angka tersebut setara dengan 3,3% dari total aset negara saat ini yakni Rp 10.467 triliun.

Baca Juga: Kemenkeu: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

"Tanahnya sekitar Rp345 triliun, bangunannya Rp3 triliun, itu sebuah kompleks paling tinggi (nilai) di Indonesia," kata Encep saat media briefing secara virtual.

Keseluruhan nilai aset GBK tercatat hingga Juli 2020 lalu. Artinya, ada kemungkinan nilai asetnya bertambah selama 2 tahun belakangan ini atau periode 2021-2022, lantaran adanya renovasi dan menambah beberapa gedung di dalam kawasan peninggalan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, tersebut.

Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Sistem Pembayaran Pajak Semudah Beli Pulsa

Peningkatan nilai aset negara terjadi lantaran DJKN telah melakukan revaluasi atau penghitungan ulang aset negara sejak 2018-2020. Dari proses perhitungan itu, pemerintah mencatat ada peningkatan hingga menjadi Rp 348 triliun.

Encep menilai, GBK menjadi kawasan yang mahal karena terletak di kawasan pusat olahraga dan kegiatan lainnya yang sangat strategis yakni di Senayan, Jakarta Pusat. Luas komplek GBK sendiri mencapai 279 hektare (ha) dan dikelola langsung oleh Pusat Pengelolaan Kompleks GBK (PPK-GBK) dengan porsi 36,57 persen.

Baca Juga: PIP Kemenkeu Telah Salurkan Pembiayaan Rp30,9 T ke Pelaku Ultra Mikro

Pada 2012 silam, PPK-GBK melaporkan sisa kawasan GBK dikelola oleh Pengurus Besar dengan porsi 3,27 persen, kerja sama operasi (KSO) 2,51 persen, HGB perorangan 0,04 persen, HGB perusahaan 6,15 persen, instansi pemerintah 21,65 persen, dan build to transfer (BOT) 30,08 persen.

Adapun bangunan yang berada di GBK, di antaranya Stadion Utama GBK, Lapangan Panahan, Lapangan Sepak Bola ABC, Lapangan Hoki, Tennis Center Court, Stadion Madya GBK, Lapangan Basket Outdoor.  Selain itu, Stadion Softball, Stadion Baseball, Lapangan Rugby, Lapangan Voli Pasir, dan beberapa gedung lain. Tak hanya itu, masih ada sejumlah bangunan yang masih dalam tahap konstruksi. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU