Kemenkeu: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Feb 2024 11:02 WIB

Kemenkeu: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

i

Presiden joko widodo (jokowi) biasa membagikan bansos atau bantuan sosial secara langsung. Anis Efizudin/ Antara Foto

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali mencatat realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru pada Januari 2024 telah mencapai Rp 107,6 triliun. Realisasi pembiayaan utang tersebut mencapai 16,6% dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 648,1 triliun. 

Pembiayaan anggaran on track. Kami telah melakukan realisasi pembiayaan sebesar 107,6 triliun di 2024, khususnya di Januari," kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, Jumat (23/02/2024).

Baca Juga: Gibran dan Bobby Nasution Dijadwal Hadir di Otoda 2024, Pemkot Surabaya Perketat Keamanan

Adapun, realisasi ini juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pembiayaan utang pada Januari 2022 yang saat itu sebesar Rp 95,62 triliun.

Selain itu, pemerintah juga memperhatikan dinamika pasar keuangan dalam melakukan pembiayaan anggaran. Pasalnya, hal itu akan mempengaruhi kinerja penerbitan instrumen utang utama pemerintah, surat berharga negara (SBN). 

Baca Juga: Jokowi Tersenyum Dinyatakan Bukan Kader PDIP Lagi

"Tentu kita akan terus melakukan pemantauan atas dinamika pasar keuangan, supaya kita dalam menerbitkan SBN bisa terus betul-betul secara efisien, dan kita betul-betul mengantisipasi dan memitigasi seluruh risiko dari kondisi di tingkat global," ucap Suahasil.

Lebih lanjut, Suahasil menyebut akan terus melakukan sinergi dan koordinasi dengan Bank Indonesia. Kementerian Keuangan juga akan menarik utang dengan strategi secara prudent, fleksibel, optimistik, dan terukur.

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Ia menjelaskan optimistik berarti pihaknya akan mencari kesempatan-kesempatan yang tepat untuk mendapatkan pembiayaan tersebut. Adapun fleksibel berarti penarikan utang dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah hal.

“Kalau kita mengatakan fleksibel, artinya pengadaan utang selalu kita pikirkan daam konteks timing, kapan, besarannya, bentuk instrumennya, dan currency mix,” kata Suahasil. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU