Home / Peristiwa : Nano Riantiarno

Wartawan yang Pendiri Teater Koma, Meninggal Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 20 Jan 2023 20:16 WIB

Wartawan yang Pendiri Teater Koma, Meninggal Dunia

Bagi pembaca berusia di atas 50 tahun, terutama penonton layar lebar, insya Allah, kenal dengan Nano Riantiarno. Aktor sekaligus pendiri Teater Koma ini meninggal dunia pada Jumat (20/1). Nano, juga wartawan yang produktif menulis.

 

Baca Juga: Tiga Wartawan Dilibatkan Reformasi Hukum, untuk Benahi Hukum yang Masih Berantakan

JAKARTA, Kontributor Erick Kresnadi dan Jaka

 

Aktor sekaligus pendiri Teater Koma Nano Riantiarno telah meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023). Kabar duka ini dikonfirmasi Almitra Pranawingtyas selaku menantu sang aktor dan Putra sulung Nano dan Ratna Riantiarno, Rangga Bhuana.

Menurut anak dan menantu mantan Pemred majalah "Matra", sejak 27 Desember 2022, Nano Riantiarno sudah menjalani rawat inap di RS Kanker Dharmais. Ini setelah sebelumnya sempat dilarikan ke ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Saat itu, ditemukan tumor paha . Ini sempat dioperasi. Ditemukan ada cairan yang menyebar ke paru-paru.

"Memang hari Senin sudah balik dari rumah sakit, kami memutuskan untuk rawat jalan. Karena nyebar ke paru-paru papa juga punya kondisi jantung. Jadi berisiko juga (kalau dioperasi)," kata Rangga Bhuana, yang membenarkan ayahanya meninggal dunia Jumat pagi kemarin.

Saat menjalani rawat jalan di rumah, Nano Riantiarno tetap memakai selang untuk mengurangi cairan yang ada di dalam paru-paru. Rongga yang ada di paru-paru ditempel ke dada, biar cairan tidak keluar.

"Ya memang dari tumor di bagian paha itu, menyebar ke paru-paru. Jantungnya juga bekerja dengan keras," ungkap anak sulung Nano.

Kabar duka kepergian Nano Riantiarno itu dibagikan dalam pesan berantai.

Sutradara Sampek Engtay itu tutup usia di umur 73 tahun di kediaman pribadinya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

 

Pemred Majalah "Matra"

Baca Juga: Kapolres Gresik Akan Tindak Tegas LSM dan Wartawan Abal-abal yang Memeras Kades

Nama lengkap Nano Riantiarno adalah Norbertus Riantiarno. Ia pendiri Teater Koma yang didirikannya sejak 1 Maret 1977. Aktor sekaligus penulis naskah kelahiran Cirebon pada 6 Juni 1949 itu pernah mengenyam pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) Jakarta. Nano juga pernah bergabung dengan Teguh Karya serta Teater Populer.

Dia juga dikenal sebagai pendiri Majalah Zaman pada 1979 dan menjadi pemimpin redaksi Majalah "Matra" mulai 1986.

Praktis, ia bekerja di media pada 1979 sampai 2004 dan memutuskan berhenti di usianya yang ke 55 tahun

Nano juga pernah sedikitnya menulis tiga buku kumpulan puisi, 25 naskah adaptasi, tujuh novel (limanya diterbitkan), 30 naskah film dan televisi.

Putra sulung Nano dan Rangga Riantiarno, Rangga Bhuana menuturkan di akhir hayatnya, ayahnya masih berkarya dan menggarap sebuah naskah teater. Skenario pertunjukan itu dikirimkan ke Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun lalu dan berhasil memenangkan Sayembara Naskah Teater DKJ 2022.

 

Gabung dengan Teguh Karya

Baca Juga: Dandim Gresik Minta Babinsa Berdinas di Balai Desa untuk Melindungi Kades dari Teror dan Intimidasi Wartawan Gadungan

Nano Riantiarno bergabung dengan Teguh Karya, salah seorang dramawan terkemuka Indonesia dan ikut mendirikan Teater Populer pada 1968.

Tiga tahun berikutnya, dia mendirikan Teater Koma tepat pada 1 Maret 1977. Teater Koma dikenal sebagai salah satu kelompok teater tertua dan paling produktif yang aktif berkarya, setiap tahunnya ada dua produksi yang dipentaskan.

Film layar lebar perdana karya Nano Riantiarno berjudul, CEMENG 2005 (The Last Primadona) diproduksi oleh Dewan Film Nasional Indonesia pada 1995. Sebagian besar naskah teater yang dipentaskan Teater Koma adalah garapannya.

Tahun lalu, Teater Koma, merayakan ulang tahun yang ke-44 dan menggelar festival secara online selama 4 bulan berturut-turut. Di panggung seni teater, nama Nano bukan isapan jempol belaka. Sejak dekade 1970-an, ia berkeliling Indonesia dan mancanegara untuk belajar mengenai teater.

Dia pernah berkunjung ke negara Skandinavia, Inggris, Perancis, Belanda, Italia, Afrika Utara, Turki, Yunani, Spanyol, Jerman, dan Cina.

Sejak 27 Desember 2022, Nano Riantiarno dirawat di RS Kanker Dharmais, kawasan Jakarta Barat. Setelah sempat dioperasi tumor bagian paha, diketahui ada cairan yang menyebar di bagian paru-paru. Hampir 3 pekan dirawat, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menjalani rawat jalan. Kini dunia teater Indonesia tengah berduka dengan kepergian pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU