Pembelian MinyaKita Kini Dibatasi 2 Liter Per Orang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 14 Feb 2023 05:41 WIB

Pembelian MinyaKita Kini Dibatasi 2 Liter Per Orang

i

Foto ilustrasi. Foto: Kemendag.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan kebijakan pembatasan pembelian minyak goreng kemasan sederhana Minyakita sebanyak dua liter per orang per hari. Sementara untuk pembelian minyak goreng curah dibatasi maksimal 10 kilogram per orang per hari.

Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang diteken pada 6 Februari 2023. Pembatasan ini dilakukan untuk mengendalikan pasokan di pasaran.

Baca Juga: Kemendag Kaji 2 Kebijakan Baru Terkait Migor

"Penjualan minyak goreng rakyat oleh pengecer kepada konsumen paling banyak 10 kg per orang per hari (untuk minyak goreng curah) dan 2 liter per orang per hari untuk minyak goreng kemasan Minyakita," bunyi edaran tersebut.

Kebijakan itu mengganti aturan sebelumnya yang mengatakan pembelian Minyakita dibatasi 10 kilogram (kg) per hari dan per orang. Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kasan Kemendag mengatakan kebijakan sebelumnya telah dicabut dan diganti dengan wajib membeli Minyakita hanya 2 liter/orang.

Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter dan minyak curah Rp15.500 per kg.

"Untuk memastikan stabilitas harga dan mencegah terjadinya kenaikan harga, Kemendag perlu mengatur pedoman penjualan minyak goreng rakyat kepada produsen, distributor, hingga pengecer,” kata Kasan di Jakarta, Sabtu (11/2/2023).

Selain pembatasan pembelian Minyakita, beleid tersebut juga mengatur dua pedoman lain yang harus ditaati produsen, distributor, dan pengecer.

Pertama, penjualan minyak goreng rakyat harus mematuhi harga Domestic Price Obligation (DPO) dan harga eceran tertinggi (HET). Kedua, penjualan minyak goreng rakyat dilarang menggunakan mekanisme bundling dengan produk lainnya.

Baca Juga: Kemendag Jadikan Maroko Sebagai Hub untuk Pasar Afrika

Kedua, penjualan minyak goreng rakyat dilarang menggunakan mekanisme bundling dengan produk lainnya.

Kasan menegaskan semua pihak harus mematuhi pedoman penjualan minyak goreng rakyat ini.

"Semua pihak harus mematuhi pedoman penjualan minyak goreng rakyat ini. Kemendag tidak segan akan melakukan pengawasan dan penindakan bagi para pelaku usaha yang mengabaikan peraturan ini," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, menjelang puasa dan lebaran tahun ini, Kemendag memastikan pemenuhan pasokan kebutuhan dalam negeri Domestic Market Obligation (DMO) minyak goreng rakyat tetap terjaga.

Baca Juga: Mendag: 40 Pabrik China yang 'Nakal' Beroperasi di Indonesia

Baik DMO dalam bentuk minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan merek Minyakita. Kemendag juga meningkatkan jumlah pasokan minyak goreng DMO 50 persen lebih banyak per bulannya menjadi 450 ribu ton.

Selain itu, Kemendag juga mulai menghentikan penjualan minyak goreng rakyat secara daring (online). Kasan menyebut penjualan minyak goreng rakyat baik curah maupun kemasan Minyakita difokuskan ke pasar rakyat.

“Penjualan minyak goreng rakyat, khususnya MinyaKita melalui online untuk sementara dihentikan dan penjualan minyak goreng rakyat saat ini diutamakan di pasar rakyat agar terjadi terjadi pemerataan untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah sehingga dapat membeli minyak goreng rakyat dengan mudah dan harga terjangkau,” pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU