Pemkot Surabaya Bakal Revitalisasi Pasar Kembang Tahun Ini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Feb 2023 10:50 WIB

Pemkot Surabaya Bakal Revitalisasi Pasar Kembang Tahun Ini

i

Pasar Kembang di Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan revitalisasi dan pengembangan pasar tradisional di Kota Surabaya. Revitalisasi pasar tradisional menjadi salah satu program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam meningkatkan perekonomian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Salah satu pasar yang menjadi prioritas pada tahun 2023 ini adalah Pasar Kembang Surabaya. Rencananya, pasar yang berlokasi di Kecamatan Tegalsari tersebut akan dijadikan pusat grosir jajanan tradisional.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya Agus Priyo mengatakan, rencananya revitalisasi Pasar Kembang akan dilakukan di tahun 2023 usai terjadi kebakaran pada 22 Agustus 2021 silam serta sekaligus untuk mengembangkan pasar.

"Kalau memang bisa direalisasikan tahun ini, tahun ini juga akan kita geber supaya pedagang UMKM yang jualan kue jajanan pasar bisa masuk," kata Agus Priyo, Kamis (23/2/2023).

Agus menuturkan bahwa sebelum kebakaran, area lantai 2 Pasar Kembang bisa menampung 220 pedagang jajanan tradisional. Setelah direnovasi, area itu diperkirakan bisa menampung 600 pedagang.

"Sekarang yang eksisting kurang lebih 220 pedagang. Kalau kita bisa bangun revitalisasi sisa kebakaran, kita bisa kumpulkan total 600 pedagang. Jadi ada kesempatan besar bagi UMKM-UMKM masuk," ujarnya.

Ia berharap, usai dilakukakan revitalisasi, bisa menggeber perekonomian UMKM Kota Surabaya.

“Karena ini kan semangat Pak Wali Kota untuk mengembangkan UMKM. Beberapa prioritas sudah kita susun, mapping area untuk pasar-pasar mana saja, tapi saat ini Pasar Kembang menjadi prioritas utama,” tuturnya.

Selama ini Pasar Kembang menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi UMKM Surabaya. Bahkan, dalam satu malam, para pedagang jajanan tradisional di Pasar Kembang mampu meraih omzet Rp2 juta -Rp6 juta.

“Mereka satu malam ada yang mempunyai pendapatan Rp 2-3 juta. Bahkan, ada yang Rp6 juta per malam. Jualan itu mulai pukul 02.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB,” ucapnya.

Baca Juga: Gelar Kompetisi Meracik Kopi, NESC Tingkatkan Ketrampilan Barista Surabaya

Maka dari itu, Agus optimistisis ketika nanti direvitalisasi, perputaran ekonomi di Pasar Kembang akan semakin meningkat. Terlebih lagi, kapasitas pedagang atau UMKM yang berjualan di sana juga akan bertambah.

"Pertumbuhan ekonomi kalau memang itu 600 pedagang bisa (masuk), paling tidak masyarakat Surabaya ikut menikmati adanya Pasar Kembang di bawah Pasar Surya," ungkapnya.

Selain Pasar Kembang, sejumlah pasar tradisional lain yang berada di bawah PD Pasar Surya juga akan direvitalisasi dan dikembangkan. Sejumlah pasar itu adalah Pasar Kendangsari, Pasar Pucang Anom dan Pasar Pabean.

Saat ini, PD Pasar Surya mengelola sebanyak 67 pasar tradisional dengan luas total mencapai 257.725 meter persegi. Puluhan pasar tradisional itu lokasinya tersebar di wilayah Surabaya Pusat, Utara, Selatan, Timur, dan Barat.

Dari total jumlah pasar itu, 6 di antaranya dalam kondisi baik. Lalu, 51 dalam kondisi sedang dan 10 dalam kondisi cukup. Sedangkan untuk jumlah pedagang, tercatat meningkat dari tahun 2021 ke 2022. Jika pada tahun 2021, jumlah pedagang mencapai total 14.212, maka meningkat jadi 14.675 di tahun 2022.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Agus berharap, masyarakat tidak membanding-bandingkan pasar tradisional dengan pasar modern. Pasalnya, ia menilai hal tersebut tidak apple to apple atau sepadan. Kendati demikian, ia juga menginginkan, ke depan PD Pasar Surya dapat memiliki pasar yang jauh lebih bagus dari pasar modern milik swasta.

“Kalau pasar tradisional ini sifatnya kita membantu supaya bagaimana masyarakat mendapatkan bahan (pokok) sesuai dengan kemampuan, harganya terjangkau. Sebagaimana semangat Pak Wali Kota, UMKM harus ditingkatkan,” terangnya.

Sementara itu, di tempat terpusah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut bahwa pergerakan ekonomi suatu daerah 90 persen ditopang dari UMKM. Maka menurutnya, menggerakkan UMKM merupakan salah satu cara untuk mengentas kemiskinan dan pengangguran.

"Karena jumlah pekerjaan sebuah kota terbatas, berarti apa? dia harus bisa menjadi seorang pengusaha atau bergerak dalam bidang apa. Di situlah maka saya menggerakkan UMKM. Ketika UMKM bergerak, perekonomian ikut bergerak," ujar Eri. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU