Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang Tembus 6,32 Persen pada 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Mar 2023 15:52 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang Tembus 6,32 Persen pada 2022

i

Alun-alun Tugu Kota Malang.

SURABAYAPAGI.COM, Malang – Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Malang mengungkapkan bahwa perekonomian Kota Malang tumbuh pesat sebesar 6,32 persen pada tahun 2022. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Selain itu, capaian tersebut melampaui rerata nasional yang mencapai 5,31 persen dan Jatim 5,34 persen yang terutama disumbang oleh sektor konsumsi.

Baca Juga: Dipicu Harga Beras, BPS: Tren Inflasi Kota Madiun Alami Penurunan

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Malang tersebut sangat dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas masyarakat setelah pandemi COVID-19 terkendali.

"Pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2022, tubuh 6,32 persen. Ini dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat yang meningkat setelah pandemi,” kata Erny dalam jumpa pers secara virtual di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023).

Bahkan, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut telah melampaui target pembangunan 2023 sebesar 5,80 persen dalam tempo setahun lebih cepat.

Erny menerangkan, pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2022 merupakan yang tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Kota Malang sebelumnya tertinggi sebesar 6,20 persen pada 2013.

"Ini merupakan pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir," ujarnya.

Menurutnya, di tengah perlambatan ekonomi global, perekonomian Kota Malang termasuk Jawa Timur dan Indonesia mampu tumbuh secara baik pada 2022. Kinerja ekonomi 2022 menguat dengan pertumbuhan mencapai level lima persen, seperti sebelum terjadi pandemi.

Sebelum pandemi COVID-19, pada tahun 2018 dan 2019, pertumbuhan ekonomi Kota Malang mencapai 5,72 dan 5,73.

Akibat pandemi pada tahun 2020, laju perekonomian mengalami kontraksi dan melemah menjadi -2,26. Kendati demikian, perekonomian Kota Malang menguat secara signifikan menjadi 4,21 di tahun 2021. Kini bahkan menembus angka 6,32.

Ia menyampaikan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Malang juga tercatat mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp76,62 triliun menjadi Rp84,80 triliun pada 2022.

“Jika dihitung dengan harga konstan dengan mengacu pada tahun 2010 maka nilai ekonomi yang terbentuk adalah 56,68 triliun rupiah,” ungkap Erny.

Baca Juga: BPS: Produk China Dominasi Impor Nonmigas RI

Sementara PDRB atas dasar harga konstan juga naik dari Rp53,30 triliun pada 2021 menjadi RP56,67 triliun pada 2022.

BPS Kota Malang mencatat, sumber pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2022 berdasar lapangan usaha adalah sektor perdagangan.

Sektor perdagangan tersebut berkontribusi hingga 2,1 persen pada 2022. Kemudian, diikuti dengan industri pengolahan sebesar 1,56 persen, konstruksi 0,90 persen, akomodasi dan makan minum 0,49 persen, transportasi dan pergudangan 0,41 persen dan sektor lainnya 0,86 persen.

Ia menilai, sektor transportasi dan pergudangan, jasa lainnya, serta akomodasi dan makan minum merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan yang tertinggi karena didorong oleh mobilitas masyarakat serta meningkatnya kunjungan wisata.

Selanjutnya, jika dilihat dari distribusi dan pertumbuhan PDRB Kota Malang menurut lapangan usaha, sektor perdagangan mencatat pertumbuhan tertinggi dengan 6,78 persen dengan distribusi mencapai 29,54 persen.

Diikuti sektor industri yang tumbuh 6,74 persen dengan distribusi 26,74 persen, konstruksi tumbuh 6,96 persen dengan distribusi 12,51 persen, jasa pendidikan tumbuh 0,46 persen dengan distribusi 7,47 persen dan akomodasi dan makan minum tumbuh 11,70 persen dengan distribusi 4,72 persen.

Baca Juga: BPS: Impor Beras RI per Januari – Februari 2024 Tercatat 880,82 Ribu Ton

"Sementara lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah sektor transportasi dan pergudangan, tumbuh 16,65 persen dengan distribusi 2,61 persen," ujarnya.

Berikutnya, untuk distribusi dan pertumbuhan PDRB Kota Malang menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,78 persen dan distribusi mencapai 66,51 persen.

Kemudian, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dengan pertumbuhan 11,35 persen dan distribusi 34,45 persen, ekspor tumbuh 8,60 persen dengan distribusi 48,27 persen dan konsumsi pemerintah tumbuh 1,68 persen dengan distribusi 2,77 persen.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi ini merupakan hasil sinergi atas komitmen bersama dalam mendongkrak pemulihan ekonomi.

Mulai dari pembangunan Malang Creative Center (MCC) dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif, penguatan peran UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi kian berdampak.

“Lewat kolaborasi ini, kita bangun terus kemandirian dan ketangguhan. Agar apa yang sudah dicapai bisa berkelanjutan. ‘Dari Malang Untuk Indonesia dan Dunia’,” ujar Sutiaji. mlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU