Puncak Bulan Ceng Beng, Grand Heaven Surabaya Bakar Ratusan Seserahan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 24 Mar 2023 20:13 WIB

Puncak Bulan Ceng Beng, Grand Heaven Surabaya Bakar Ratusan Seserahan

i

Suwito Muliadi memimpin pembakaran Seserahan dalam puncak bulan Ceng Beng di lantai 11 rumah duka Grand Heaven Surabaya, Kamis (23/3/2023) malam. SP/Arlana

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Rumah duka Grand Heaven Surabaya, Kamis (23/3/2023) malam merayakan puncak bulan Ceng Beng di lantai 11 dengan membakar seserahan dalam jumlah banyak, sebagai penghormatan kepada leluhur umat Budha.

Perayaan bulan Ceng Beng yang bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadhan 2023 ini berlangsung khidmat. Terlihat ratusan umat Budha membaca doa kalimat sutra mulai Rabu (22/3/2023) dan dilanjutkan Kamis (23/3/2023) kemarin. Hingga puncaknya, dilanjutkan dengan ritual pembakaran seserahan yang terdiri dari kapal yang terbuat dari kertas, buah, teh hingga daging.

Baca Juga: Beri Penghormatan Pada Leluhur, Seratus Umat Budha Ikuti Ritual Cheng Beng di Grand Heaven

Suwito Muliadi selaku pemilik Grand Heaven menjelaskan, upacara Ceng Beng yang digelar dua hari ini merupakan adat istiadat untuk membersihkan makam orang tua. Pada hari pertama umat Budha membacakan doa untuk penyeberangan roh para leluhur mereka.

"Pesannya adalah kita harus menghargai leluhur kita. Kesatu leluhur kita jangan kita sia-siakan atau kita sudah kremasi (abunya) dibuang ke laut. Jadi kerangka itu alangkah baiknya dipelihara," kata Suwito Muliadi memberikan pesan, Kamis (23/3/2023) malam.

Menurut Suwito Muliadi, memelihara kerangka leluhur setelah jenasahnya dikremasi untuk mengingat garis akar keturunan.

"Di China itu 95 persen sampai 99 persen itu semua boleh dikremasi, kerangkanya diambil lagi sama keluarganya, lalu dikubur lagi dengan tanah berukuran 1 X 1 meter," terang pria yang akrab disapa Pak Awi tersebut.

 

Kesejahteraan Generasi Penerus

Baca Juga: Sambut Idul Fitri 1445 H, Grand Heaven Santuni Ratusan Warga Pra Sejahtera

Terkait menguburkan tulang leluhur atau kerabat yang meninggal, lanjut Suwito Muliadi, bahwa hal ini terkait dengan kesejahteraan generasi penerusnya sesuai kepercayaan umat Budha.

"Kalau dikubur itu kan utuh jenasahnya, itu rejekinya 100 persen dia bisa mendapatkan. Kalau dikremasi dia mendapatnya ya 75 persen," ucapnya.

Grand Heaven Surabaya bakal menggelar upacara Ceng Beng pada tahun depan lebih meriah dengan menanamkan benih kasih sayang untuk lebih mencintai dan mengkasihi orang tua.

"Supaya mengingat kebaikan-kebaikan orang tua kita, karena orang tua yang melahirkan kita," terang Suwito.

Baca Juga: Sambut Imlek, Rumah Duka Grand Heaven Gelar Baksos

Setelah acara bakar seserahan, pada perayaan Ceng Beng yang pertama kalinya digelar di Grand Heaven juga diwarnai ritual mengirimkan doa di ruangan rumah abu oleh Banthe. Dan pada bulan 7 rumah duka termewah di Indonesia yang memberikan pelayanan dengan harga terjangkau tersebut, akan menggelar ritual Chi Qwe Cap Go untuk membantu menyeberangkan roh ke surga karena pintu neraka telah dibuka.

"Makanya kalau Chi Qwe Cap Go, biasanya kita orang-orang chinese itu biasanya satu gak ada yang married, gak ada perkawinan. Kedua kita juga anak-anak tidak diperbolehkan pulang sampai malam karena setan bergentayangan. Jadi saat-saat itulah banyak kejadian-kejadian yang kita tidak bisa tahu," pungkas Suwito. byb/rmc

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU