Moeldoko Minta Petani di Jember Siap Hadapi Krisis Air

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Mar 2023 13:21 WIB

Moeldoko Minta Petani di Jember Siap Hadapi Krisis Air

i

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menghadiri kegiatan panen raya padi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan ,Kabupaten Jember, pada Jumat (24/3/2023). Foto: KSP.

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tampak menghadiri panen raya padi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Jumat (24/3/2023).

Dalam kesempatan itu, Moeldoko menyampaikan bahwa dunia tengah menghadapi permasalahan krisis air.

Baca Juga: Panen Ratusan Hektar, Petani Purworejo Optimis Penuhi Kebutuhan Pasar Nasional

"Kita ini menghadapi ancaman krisis air. Dunia juga akan menghadapinya,” kata Moeldoko, Jum’at (24/3/2023).

Maka dari itu, ia mengimbau agar para petani selalu bersiap menghadapi situasi apa pun, termasuk krisis air.

"Untuk itu sumber air ditata dan kelola dengan baik, para petani juga tetap guyub rukun bersiap menghadapi krisis apapun," imbaunya.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu pun melihat langsung keberhasilan panen melalui teknologi intensifikasi pertanian.

Ia menilai intensifikasi teknologi akan meningkatkan hasil panen.

"Sekaligus memotong masa tanam. Kesejahteraan petani akan membaik," tuturnya.

Baca Juga: AHY tak Ambil Pusing dengan Moeldoko

Untuk diketahui, sejak setahun terakhir, ladang pertanian seluas 500 hektare di Desa Lojejer ditanami bibit padi super M70D karya M-Tani. Masyarakat desa pun telah membuktikan hasil panen bibit M70D mencapai 9 ton per hektar. Angka ini jauh di atas rata-rata hasil panen padi di Indonesia yang menghasilkan 5,7 ton per hektar.

Lebih lanjut, Direktur M-Tani Sugeng Widodo menambahkan, bibit ini juga sudah bisa dipanen di usia 75 hari. Padahal usia padi rata-rata di Indonesia masih di atas 90 hari.

Di samping itu, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Jember Arief Tjahjono menuturkan bahwa Kabupaten Jember merupakan wilayah dengan hamparan lahan pertanian terluas nomor tiga di Indonesia.

"Total luas lahan pertanian mencapai 86.000 hektar," ujar Arief.

Baca Juga: Sri Mulyani-Prabowo, Bertukar Senyum

Kendati demikian, Moeldoko mengungkapkan bahwa produktivitas pertanian di Jember masih kalah jika dibandingkan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Padahal luas lahan di Ngawi tidak sebesar di Jember.

Oleh sebab itu, para petani di Jember diharapkan dapat beralih menggunakan pupuk organik sehingga tanah bisa gembur seperti wilayah Ngawi.

"Pelan-pelan beralih pakai pupuk organik. Nanti tanahnya akan gembur seperti yang ada di Ngawi. Jadi jangan hanya mengandalkan pupuk anorganik," tutur Moeldoko. jbr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU