Luhut Minta Semua Pihak Siap Hadapi Dampak El Nino Agustus Mendatang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Apr 2023 14:58 WIB

Luhut Minta Semua Pihak Siap Hadapi Dampak El Nino Agustus Mendatang

i

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Marves.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan mengenai kemungkinan terjadinya El Nino pada Agustus mendatang.

Dilansir dari BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Juga: Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng, Opung Luhut Turun Tangan: Akan Segera Dibayarkan

Hal itu disampaikannya melalui unggahan di akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan pada Rabu (26/4/2023), menanggapi kondisi suhu di sejumlah daerah di Indonesia yang lebih panas akhir-akhir ini.

"Berdasarkan data yang kami dapatkan, suhu laut juga mencapai rekor tertingginya setelah terakhir terjadi pada tahun 2016 yang lalu. Belum lagi gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini," tulis Luhut.

"Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan, El Nino diprediksi terjadi pada Agustus 2023 meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi," lanjutnya.

Luhut menyebut berdasarkan pengalaman tahun 2015 yang terjadi di Indonesia, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, kebakaran hutan dan lahan yang berdampak pada turunnya produksi pertanian dan pertambangan hingga kontribusinya terhadap inflasi.

Maka dari itu, ia mengingatkan semua pihak belajar dari pengalaman situasi El Nino pada 2015 silam.

Baca Juga: Pemkab Probolinggo Alokasikan Rp 2 M untuk Tekan Inflasi

"Belajar dari pengalaman 2015 lalu yang terjadi di Indonesia, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas dan juga kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah,” tuturnya.

Ia menuturkan dampak luas El Nino terhadap inflasi Indonesia karena besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan. Hal ini terjadi karena diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrim di tahun tersebut.

Data World Food Programme bahkan menyebut bahwa 3 dari 5 rumah tangga kehilangan pendapatan akibat kekeringan, dan 1 dari 5 rumah tangga harus mengurangi pengeluaran untuk makanan akibat kekeringan.

Baca Juga: Luhut Penasaran, Taylor Swift tak Manggung di Indonesia

“Untuk itu, kami akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun,” ujarnya.

Oleh sebab itu, meminta semua pihak, termasuk kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, untuk bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino yang diprediksi akan terjadi pada Agustus mendatang.

“Saya meminta seluruh K/L terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino,” pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU