Home / Politik : Analisis Politik

Sandiaga Resmi Maju Bacawapres Ganjar, Genderang Perang Ditabuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Jun 2023 21:12 WIB

Sandiaga Resmi Maju Bacawapres Ganjar, Genderang Perang Ditabuh

i

H. Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) ke VI Partai berlambah kabah, PPP resmi mengusulkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden mendampingi bacapres Ganjar Pranowo. Rapimnas ke VI PPP diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (17/6/2023).

Usulan Rapimnas PPP ini mengisyaratkan ajakan Anies Baswedan, untuk segera memunculkan nama bacawapresnya. Genderang perang telah ditabuh.

Baca Juga: Sandra Dewi, Perjanjian Pisah Harta, Sebuah Strategi

Suhu politik yang telah memanas, kini disertai "genderang perang" mulai ditabuh. Ini sebagai tanda "peperangan".

Bulan Juni yang dianggap oleh PDIP sebagai bulan Soekarno, "genderang perang" ini sinyal Megawati siap head to head dengan Surya Paloh, yang sejak Johny Plate, ditahan Kejagung mulai jarang bersuara di publik.

"Genderang perang" ini bukan hanya ditabuh oleh PPP, melainkan juga oleh PDIP, tentu saja termasuk Presiden Jokowi yang petugas partai banteng monyong putoh.

Apakah bos partai NasDem mudah terpancing untuk ”menyerang” PDIP? Ada kenyataan suasana kompetisi berdemokrasi makin gegap gempita.

Apakah AHY, Aher atau Khofifah, yang akan dipilih Anies untuk jadi bacawapresnya?

Bila memilih AHY, Anies bisa tak punya keunggulan bersaing. Berdua tak punya jam terbang bidang politik dan pemerintahan. Contoh, pengalamannya sebagai Gubernur DKI, lebih suka jegal program-program Jokowi. Ini yang tidak disukai saat Jokowi jadi Presiden-Kepala Negara.

Bila Anies rangkul Khofifah, nilai keunggulan bersaingnya lebih terandalkan.

Khofifah, bukan siapa-siapa. Tapi banyak warga negara Indonesia tahu, siapa Khofifah.

Alumni Unair ini pernah dijuluki singga betina saat jadi anggota DPR-RI. Pernah dua kali jadi Menteri. Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama. Kini Gubernur Jatim. Bila Anies Baswedan memilih Khofifah, sebagai cawapresnya, suara dari Jatim bisa diharapkan. Termasuk anggota Muslimat NU se-Indonesia.

 

***

 

Saya sampai sekarang belum dapat bocoran siapa calon pasangan Anies di Pilpres 2024. Tapi saat Anies bikin pertemuan dengan pengasuh pondok pesantren (ponpes) se-Jawa Timur di Dyandra Convention Center, Surabaya, Rabu (14/6/2023). Indikasi kuat ia lebih memilih seorang ibu ketimbang pria. Konon rangkul AHY dianggap sulit menang.

Makanya, kini Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, melakukan evaluasi dukungan ke bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Cawapres simpanan Anies masih ditutup rapat, karena Surya Paloh, masih intip cawapres Ganjar. Dan Sabtu kemarin, PPP baru umumnya bacawapres Ganjar. Bisa jadi akhir Juni Anies akan deklarasikan pasangannya. Konon surprise.

Sejak ada pengumunan resmi, posisi Sandiaga Uno, bacawapres Ganjar, peta politik mulai terbaca. Ganjar - Sandiaga Uno, di atas kertas punya kelebihan dibanding tiga nama bacawapres tersebut.

Catatan jurnalistik saya, Sandiaga punya modal sosial, financial, massa hard skill dan soft skill politik. Diakui atau tidak, Sandi sudah populer dan juga punya bekal elektabilitas.

Apalagi ia adalah pengusaha tajir. Akal sehat saya berbisik, Ganjar berpasangan dengan Sandiaga Uno, ia tak perlu lari-lari cari bandar politik mendanai kampanyenya. Sandiaga Uno, secara financial sudah sanggup jadi bandarnya. Apalagi dalam posisi cawapres, pria kelahiran Riau ini juga ditunjuk oleh Rampinas sebagai sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP nasional.

Dengan bergabung ke PPP, Sandiaga bisa merepresentasikan wajah kalangan Islami. PDIP-PPP akan membranding, capresnya berdarah nasionalis-Islam.

Maklum, selama pilpres pasca reformasi, PDIP selalu menggunakan variasi nasionalis religius. Misal tahun 2004, Megawati berpasangan dengan KH Muzadi. Pada tahun 2014 Jokowi-JK. Jusuf Kalah direpresentasikan kelompok elit politik yang mewakili kelompok Islam. Demikian pula pada pilpres 2019, Jokowi digandengkan dengan Ma'ruf Amin tokoh PBNU.

Baca Juga: Budi Said, Dituding Mafia Tanah, Apa Iya??

Catatan jurnalistik saya, Sandiaga telah berpengalaman mendanai kampanye pilkada DKI tahun 2017. Dan memodali pilpres 2019 dengan dana pribadi sebesar Rp 1 triliun.

Pertanyaannya apakah dalam pemilu 2024, baik parpol, caleg dan capres-cawapres tak membutuhkan bandar politik? Ini mengingat MK menyerukan perang terhadap politik uang?

Politikus senior Zulfan Lindan, menyebutkan bahwa bandar-bandar politik akan tetap ada. Bandar-bandar politik itu sering disebut oligarki. Dan mereka sebenarnya sudah menyiapkan diri.

Menurut Zulfan Lindan, saat ini, bandar politik sudah menentukan porsi masing-masing partai atau kandidat. Urusan bandar politik, karena tak memungkiri bahwa pemilihan presiden (pilpres) membutuhkan biaya kampanye yang begitu besar.

 

***

 

Analisis saya terhadap Anies ini, beda dengan capres Prabowo. Sampai kini tak banyak diusik nama cawapresnya.

Makanya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, menghormati usulan nama-nama untuk pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Namun untuk saat ini menurutnya pada hari Kamis, (15/62023), cawapres Prabowo adalah Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Publik diwacanakan ada nama Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan.

Menurut analisis saya, siapa pun yang dipilih Prabowo untuk bacawapresnya, besar kemungkinan Jokowi, tak akan cawe-cawe. Mengapa? Semua bolo dewe!

Baca Juga: Jual-beli Opini WTP, BPK Minta Rp 40 M

Baik Sandiaga Uno, Cak Imin, Airlangga Hartarto maupun Zulkifli Hasan, sama-sama "anak didik" Jokowi. Termasuk memahami keberadaan IKN untuk bangsa ini. Makanya, Sandiaga Uno, saat bertemu dengan anggota Koalisi Perubahan yang diinisiasi Surya Paloh, tak setuju dengan penggunaan istilah perubahan, sebab era dua periode Jokowi, sudah banyak perubahan. Sandiaga mengistilahkan percepatan perubahan. Ini juga dipromosikan Jokowi ke Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, bahwa pemimpin lanjutannya juga akan meneruskan program IKN.

Saat ini, ada anggota Koalisi Perubahan ingin menyetop pembangunan IKN, bisa saja dibatalkan oleh presiden berikutnya. Ia adalah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman.

Politisi Senior Partai Demokrat ini menyebut proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini bisa saja dibatalkan oleh oleh presiden melalui revisi UU IKN Nomor 3 Tahun 2022 atau lewat peraturan pemerintah pengganti undang-Undang (perppu).

Ini bisa jadi sinyal perubahan yang didorong Surya Paloh? Ada apa? Pasti soal cuan. Bisa jadi dalam urusan proyek Ibu Kota Negara Nusantara bos NasDem, tak dilibatkan Jokowi.

Diluar bisnis media, Surya Paloh punya beberapa bisnis dalam sektor pertambangan seperti PT Emas Mineral Murni, PT Pusaka Marmer Indahraya (PUMARIN), dan PT Surya Energi Raya.

Surya Paloh, juga berbisnis di sektor industri makanan dan pelayanan katering.

Bisnis ini memiliki fokus penyedia makanan katering untuk perusahaan-perusahaan besar. Sejak tahun 2018, harta Surya Paloh sudah mencapai Rp8,74 triliun.

Dengan harta ini membuat dirinya menempati posisi ke-77 dari daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia.

Mencermati peta politik jelang pendaftaran capres-cawapres Oktober 2023, besar kemungkinan pilpres 2024 nanti sampai round 2. Ini bila tak ada capres yang penuhi 50 persen.

Prediksi saya, menggandeng bacawapres siapa pun, peluang Anies dapat suara 50%+ 1, diatas kertas tipis. Malah melihat trend beberapa hasil survei, ada penurunan elektabilitas Anies. Partai Demokrat mulai was-was.

Mengikuti langkah langkah (strategi dan taktik) Jokowi belakangan ini yang tetap solid kerjasama dengan Prabowo, Megawati dan ganjar, tampaknya Jokowi, optimistis akan ikut amankan proyek IKN. Berbeda dengan Anies yang saat menggantikan Jokowi memimpin DKI Jakarta, beberapa proyek Jokowi, ditinggalkan. Untuk urusan "gembosi" proyek, Anies sepertinya lihai dan cerdas, bak kancil. Wait and see. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU